CAS UI Bekali Bekali Pengetahuan Mitigasi Bencana untuk Lansia

CAS UI Bekali Bekali Pengetahuan Mitigasi Bencana untuk Lansia - cas - www.indopos.co.id

Centre for Ageing Studies (CAS) Universitas Indonesia (UI) berkolaborasi dengan Alzheimer's Indonesia (ALZI) Chapter Depok menyelenggarakan Kelas Lansia dengan topik Mitigasi Bencana Bagi Lansia, Rabu (21/12/2022). Foto: Dokumen Humas UI

INDOPOS.CO.ID – Menurut data statistik dari Biro Pusat Statistik (2020) Penduduk Lanjut Usia di Indonesia tercatat 9,92 persen, dan diperkirakan akan meningkat 13 persen pada 2025. Untuk itu, diperlukan sebuah solusi yang tidak hanya bertumpu pada pelayanannya tetapi juga cara para lansia tersebut dapat diberdayakan, sehingga mereka mampu hidup secara mandiri dan sejahtera.

Salah satu yang dapat dilakukan dalam menjawab tantangan tersebut adalah melalui pendidikan berkelanjutan (lifelong learning). Sebagai salah satu lembaga yang berperan dalam membangun bangsa, Universitas Indonesia (UI) melalui Centre for Ageing Studies (CAS) turut terlibat dalam penerapan pendidikan berkelanjutan dengan menyelenggarakan Kelas Lansia, sejak 2013.

Tahun ini, CAS UI berkolaborasi dengan Alzheimer’s Indonesia (ALZI) Chapter Depok menyelenggarakan Kelas Lansia dengan topik Mitigasi Bencana Bagi Lansia, yang dilaksanakan pada Rabu (21/12/2022).

Kepala CAS UI, Dr. Fatmah menyatakan, lansia perlu mendapatkan pengetahuan tentang mitigasi bencana.

“Lansia termasuk salah satu kelompok rawan bencana alam. Untuk itu Lansia perlu dibekali pengetahuan mitigasi dalam menghadapi bencana alam sehingga mengurangi risiko dan dampak bencana,” ujar Dr. Fatmah.

Sebagai salah seorang narasumber, Dr. Fatmah menyampaikan materi mitigasi bencana yang terbagi dalam tiga bagian, yakni sebelum bencana, tahap darurat, dan pasca bencana. Selain itu, disampaikan juga materi tentang bencana, yang terdiri dari bencana alam, industri dan sosial. Melalui materi yang diberikan ini lansia dapat berperan menjadi leader dalam mitigasi bencana.

Narasumber kedua, dr. Astrina dari Dompet Dhuafa, menyampaikan tentang “Lansia SMART” yaitu Lansia Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif dan Bermartabat.

Executive Secretary CAS UI, Vita Priantina Dewi, menyatakan lansia harus diperlakukan sebagai bagian masyarakat dan memiliki hak untuk menikmati hidup yang berkualitas, termasuk memperoleh pelayanan pendidikan yang optimal.

“Pada akhirnya, lansia diharapkan tetap dapat berkontribusi pada keluarga dan masyarakat. Berdasarkan riset CAS UI (2013), di Indonesia, 80 persen lansia masih aktif di kehidupan sosial, sekitar 50 peren masih bekerja mencari nafkah dengan jam kerja 35 jam/minggu. Namun, pengetahuan dan keterampilan mereka untuk memenuhi kualitas kegiatan maupun pekerjaannya masih perlu ditingkatkan. Di sisi lain, pengalaman, kearifan dan keahlian mereka juga perlu diberikan kepada generasi muda,” kata Vita.

Sebelum kelas dimulai, peserta yang berjumlah 31 orang lansia ini diajak untuk senam bersama. Setelahnya, kegiatan dilanjutkan dengan prolog tentang demensia oleh Ida Fatimah serta kesiapan peserta mengikuti Kelas Lansia yang disampaikan oleh Maya Maria Dipo, keduanya merupakan narasumber dari ALZI Chapter Depok.

“Kelas Lansia ini penting untuk memacu terwujudnya Lansia sejahtera selama mungkin dan untuk meningkatkan kepedulian kepada Lansia dalam bentuk pendidikan sepanjang hayat atau Kelas Lansia serta untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, keahlian serta kesejahteraan bagi Lansia dalam bentuk pendidikan berkelanjutan,” ujar Vita.

Sejak didirikan pada 12 Februari 2010, CAS UI telah memberikan kontribusi kepada pemerintah dalam penyusunan kebijakan serta program kelanjutusiaan. roduk yang dihasilkan antara lain berupa pedoman untuk kebijakan dan program. CAS UI juga telah diakui secara nasional maupun internasional.

Di tingkat lokal, CAS UI bekerja sama dengan Komisi Nasional Lanjut Usia (sebelum dibubarkan pada tahun 2020), Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), serta beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Secara internasional, CAS UI telah bekerjasama dengan beberapa lembaga, seperti Organization South East Asia Region (WHO SEARO), WHO Indonesia, HelpAge Internasional, Active Ageing Consortium Asia Pacific (ACAP) dan University of Oxford (UK). (srv)

Exit mobile version