Cara Mudah Mencegah Gejala Awal Diabetes

Cara Mudah Mencegah Gejala Awal Diabetes - wi - www.indopos.co.id

Kaum ibu dari dua komunitas diharapkan menjadi agen perubahan gaya hidup sehat tanpa Diabetes Melitus. Foto : Foto : WanitaIndonesia.co/Indopos.co.id

INDOPOS.CO.ID – Masyarakat Indonesia tengah menikmati libur panjang Nataru (Natal Tahun Baru) yang kemudian menyusul libur Tahun Baru Imlek dan Lebaran, namun muncul ancaman serius salah satunya dari penyakit diabetes yang jumlahnya kian meningkat pada golongan usia muda.

Pada momen penutup tahun, WanitaIndonesia.co (Grup Indopos.co.id) berharap agar masyarakat Indonesia memiliki perspektif baru terhadap sejumlah penyakit degeneratif khususnya Diabetes Melitus.
Seminar yang diselenggarakan oleh Aston Priority Simatupang Hotel & Conference bekerja sama dengan Rumah Sakit Jantung Binawaluya mengangkat tema “Liburan Berkesan Penderita Diabetes”.

Kami merasa berkewajiban untuk menyampaikan edukasi yang sangat bermanfaat ini dengan mengulas dua tulisan dari aspek Berkelit dari penyakit Diabetes Melitus,
serta Liburan buat penderita penyakit Diabetes Melitus agar berlangsung aman dan menyenangkan.

Informasi berharga dari dr. Ni Nengah Aryanti Dewi Sp. PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Binawaluya dalam dua artikel ini diharapkan muncul kesadaran masyarakat, untuk hijrah melakukan gaya hidup sehat dan mau melaksanakan sejumlah aturan jika sudah terpapar penyakit Diabetes Melitus saat melakukan perjalanan untuk tujuan liburan maupun kepentingan lainnya.

Momen libur panjang tentunya menyenangkan, namun muncul kekhawatiran dari dampak penyakit yang trennya naik signifikan saat libur panjang.
Selain kasus Covid-19 yang harus terus diwaspadai penularannya, juga penyakit Diabetes Melitus yang lekat dengan gaya hidup tidak sehat.

Hal ini menjadi konsen
Aston Priority Simatupang Hotel & Conference dengan menyelenggarakan talkshow “Liburan Sehat Untuk Penderita Diabetes” dengan pembicara Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. Ni Nengah Aryanti Dewi Sp. PD, dari Rumah Sakit Jantung Binawaluya.

Acara didedikasikan untuk memeringati Hari Ibu, serta refleksi akhir tahun dari CSR untuk bertekad menghadirkan resolusi sehat di tahun baru, yang diikuti Ikatan Kartini Profesional Indonesia (IKAPRI) dan Mama & Kids Community.

Diharapkan nantinya mereka ikut menyebarkan informasi berharga ke lingkungan dan jejaring di media sosial, selain mengingatkan peran Wanita Indonesia sebagai agen perubahan pada sejumlah aspek sosial di Indonesia, khususnya dalam menjalankan pola hidup sehat bagi penderita penyakit Diabetes Melitus.

Hotel Masa Depan Peduli Kesehatan Masyarakat

Rihana Megawati Marcomm hotel menyampaikan, “Saat libur panjang dalam suasana sukacita, kami sadar ada banyak kelompok masyarakat yang abai untuk menjaga kesehatannya. Mengonsumsi makanan yang tinggi gula menjadi salah satu penyebab munculnya penyakit diabetes melitus. Penting bagi mereka penderita penyakit Diabetes Melitus untuk lebih peduli, berhati-hati menjaga kesehatannya.”

“Sebagai brand ternama di Hospitality Industri Indonesia, Aston Priority Simatupang & Conference berupaya membangun kesadaran masyarakat agar lebih bijak saat mengonsumsi makanan, serta penting untuk melakukan gaya hidup sehat bagi yang belum dan yang sudah terkena penyakit Diabetes Melitus, “ujar Rihana.

Rihana melanjutkan, ” Aston Priority Simatupang & Conference menjadi tempat bermalam yang menyenangkan, serta pusat bisnis di Jakarta dengan fasilitas dan pelayanan terbaik. Kami mengakomodir upaya mengingatkan masyarakat pentingnya menjalankan gaya hidup sehat agar tidak terkena penyakit Diabetes Melitus dengan menghadirkan dr. Ni Nengah Aryanti Dewi, Sp. PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Rumah Sakit Jantung Binawaluya. ”

“Di akhir acara kami menyelenggarakan periksa gula darah gratis bagi peserta, bekerja sama dengan Rumah Sakit Jantung Binawaluya.”

dr. Dewi menyampaikan penderita penyakit Diabetes Melitus di Indonesia naik signifikan terutama saat pandemi Covid-19 selama dua tahun. Penyebabnya selain faktor keturunan, didominasi oleh gaya hidup yang tidak sehat. Rutin mengonsumsi makanan fast food tanpa mengimbangi dengan makanan bergizi, senang ngemil snack bercitarasa gurih dan asin, gemar minuman kemasan tinggi gula, jarang minum air putih, serta malas bergerak.

Jika dulunya penyakit Diabetes Melitus didominasi kelompok umur dewasa 40 tahun ke atas dengan ekonomi mapan, sekarang trennya meluas pada semua kelompok usia dari yang muda, dewasa hingga lansia, serta tidak memandang status sosial seseorang. Penyebab utamanya didominasi oleh gaya hidup yang tidak sehat.

dr. Dewi menyampaikan, “Penyakit Diabetes Melitus digelari ibu dari beragam penyakit. Jika tidak terkontrol dengan baik dapat merusak organ vital dan jaringan
seperti jantung, ginjal, mata dan saraf. Bagi penderita berusia muda tentunya menjadi tidak produktif.

Dari 4 jenis tipe Diabetes, masyarakat Indonesia paling banyak menderita penyakit Diabetes Melitus tipe 2 yang terjadi ketika tubuh tidak cukup menghasilkan hormon insulin. Penyebabnya berasal dari kombinasi faktor genetik dan gaya hidup yang tidak sehat diantaranya pola makan yang tidak sehat, kurang gerak, kegemukan, malnutrisi.

Berani di Awal Kenali dan Periksakan Diri

“Tak perlu takut, serta cemas berlebih, masyarakat khususnya generasi muda dapat dengan mudah berkelit ancaman penyakit Diabetes Melitus dengan mengedepankan gaya hidup sehat melalui pola makan yang utamanya mengurangi mengonsumsi gula berlebih, rajin berolahraga, bergerak, serta faktor lain dari gaya hidup sehat yang harus dilakukan.
Penting untuk rutin melakukan periksa gula darah setahun sekali, sebagai antisipasi.

Periksa gula menjadi sangat penting, walaupun Anda terkena, dan terdeteksi sejak dini, proses pengobatan menjadi lebih mudah dan efektif, serta ekonomis, karena penyakit Diabetes Melitus akut membutuhkan tahapan pengobatan yang panjang dan mahal.

Sayangnya kesadaran untuk hidup sehat dan rutin periksa gula darah belum menjadi budaya masyarakat Indonesia. Umumnya masih suka mengikuti selera dari acuan lifestyle kuliner yang salah, serta enggan periksa gula darah dikarenakan takut jika dirinya mengetahui terkena penyakit Diabetes Melitus yang disebabkan oleh sejumlah faktor,
biasanya nih, merasa
belum siap, hidupnya akan segera berakhir, serta alasan-alasan lainnya yang sangat tidak logis. Hal ini ia temukan pada sebagian besar pasien yang berobat.

Namun demikian, dr. Dewi menganjurkan masyarakat untuk menyadari ciri-ciri awal mengindap penyakit Diabetes Melitus jika mengalami kondisi tubuh seperti berikut :

1. Sering lapar dan haus walau tidak kurang makan dan minum.
2. Badan mudah lelah dan lemas.
3. Berat badan turun tanpa sebab yang jelas.

4. Sering buang air kecil di malam hari.
5. Pandangan kabur
6. Luka yang sulit sembuh.

Namun tidak semua gejala tersebut menjadi indikasi penyakit Diabetes Melitus, ingat kembali apakah Anda belum melakukan gaya hidup sehat seperti yang saya sebutkan, jika jawabannya ya, besar kemungkinannya Anda terpapar penyakit yang tidak akan bisa hilang selamanya.

Karenanya butuh keberanian untuk memeriksakan diri ke dokter agar penanganan dan pengobatannya menjadi lebih mudah dan ekonomis. (rp/aro)

Exit mobile version