Keunikan Tinggal di Kampung Tajur Melalui Urban Village

booth

Booth dengan suasana Desa Pasanggrahan Kampung Tajur yang menonjolkan ciri khas Rumah Julang Ngapak (Rumah Khas Kampung Tajur) di parkiran gedung Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University, Bandung, Jabar, Sabtu (7/1/2023). Foto : Fakombis Univ Telkom for indopos.co.id

INDOPOS.CO.ID – Telkom University mengadakan sebuah event bertajuk “Urban Village” yang diselenggarakan oleh mahasiswa/i Ilmu Komunikasi Universitas Telkom. Acara ini diselenggarakan pada Sabtu (7/1/2023) di parkiran gedung Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University, Bandung, Jawa Barat (Jabar).

Urban Village sendiri merupakan kegiatan untuk memperkenalkan beberapa desa di Indonesia. Dimana pada tahun ini, desa yang diangkat adalah desa wisata yang ada di Jabar, salah satunya Desa Pasanggrahan Kampung Tajur di Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta yang berhasil dibranding oleh tim, yaitu Nusaena Tajur

Ilona Pinka Setiawan, kepala Divisi Public Relations Nusaena Tajur menjelaskan bahwa Nusaena Tajur mengusung konsep Kahuripan Kampung Tajur yang menunjukkan suasana asli kehidupan pedesaan di Kampung Tajur. Konsep ini bertujuan agar pengunjung dapat merasakan kehidupan tinggal di Kampung Tajur melalui keunikan rumahnya yang seragam berwarna hitam putih (Julang Ngapak).

Suasana event bertajuk “Urban Village” yang diselenggarakan mahasiswa/i Ilmu Komunikasi Universitas Telkom di parkiran gedung Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University, Bandung, Jabar, Sabtu (7/1/2023). Foto : Fakombis Univ Telkom for indopos.co.id

“Booth Nusaena Tajur menjadi aspek yang dapat merealisasikan konsep Kahuripan Kampung Tajur, dimana booth dan isi booth tersebut mampu mencerminkan Desa Pasanggrahan Kampung Tajur sendiri,” ujar mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Telkom.

Booth didekorasi layaknya suasana Desa Pasanggrahan Kampung Tajur yang menonjolkan ciri khas Rumah Julang Ngapak (Rumah Khas Kampung Tajur), yang mana rumah tersebut identik dengan warna hitam putih serta atap yang menjulang tinggi.

Tak hanya itu, di dalam booth juga terdapat hal-hal yang mencerminkan suasana Desa Pasanggrahan Kampung Tajur dimana pada isi booth, tim Nusaena Tajur memunculkan beberapa games multisensori yang menggambarkan Desa Pasanggrahan Kampung Tajur, seperti Mini Tajur merupakan permainan untuk mengenalkan rumah khas Kampung Tajur Tutunggulan merupakan permainan untuk mengenalkan alat musik Kampung Tajur Nosaena merupakan permainan untuk mengenal hasil alam Kampung Tajur, yaitu noga (gula aren).

Finding Aron Bora merupakan permainan untuk mengenalkan maskot Nusaena Tajur yang merepresentasikan hasil alam Kampung Tajur yaitu gula aren (Aron) dan beras rogol (Bora).

Selain permainan, tim Nusaena Tajur juga menyediakan merchandise (Merchsaena) di dalam boothnya, dimana dalam barang tersebut terdapat logo Nusaena Tajur –totebag, gantungan kunci, bando, dan sebagainya.

Untuk bisa merealisasikan konsep booth, lanjut Ilona, tim Nusaena Tajur juga memanfaatkan seluruh anggotanya untuk berperan sebagai warga Desa Pasanggrahan Kampung Tajur yang seolah-olah sedang menyambut serta mengenalkan Desa Pasanggrahan Kampung Tajur kepada pengunjungnya.

“Hal ini mampu membawa pengunjung booth lebih merasakan suasana Desa Pasanggrahan Kampung Tajur,” tandasnya.

Tak hanya melalui booth, ternyata team Nusaena Tajur juga mampu mengajak pengunjungnya untuk merasakan suasana Desa Pasanggrahan Kampung Tajur melalui hal kreatif lainnya yaitu dengan mempersembahkan performance drama musikalisasinya.

Performance yang ditampilkan menggambarkan bahwa Desa Pasanggrahan Kampung Tajur merupakan salah satu desa wisata karena mereka memiliki keunikan seperti adanya homestay Rumah Julang Ngapak berwarna hitam putih yang menjadi ciri khas tempat penginap para wisatawan yang hendak berkunjung, performance juga menunjukkan adanya keasrian serta keindahan alam yang dimiliki Desa Pasanggrahan Kampung Tajur.

Dengan adanya booth serta performance tersebut, maka bisa dikatakan bahwa tim Nusaena Tajur mampu merealisasikan konsep “Kahuripan Kampung Tajur” yang bisa mengenalkan bahkan membawa pengunjung untuk merasakan suasana Desa Pasanggrahan Kampung Tajur. (srv)

Exit mobile version