RS Siloam ASRI Berhasil Lakukan Lebih dari 200 Operasi Transplantasi Ginjal

Caroline-Riady

Wakil Presiden Direktur Siloam Hospitals Group, Caroline Riady, pada acara grand launching Kidney Transplant Siloam Hospitals Asri, di Jakarta, Kamis (12/1/2023). Foto: Dokumen Siloam Hospitals Group

INDOPOS.CO.ID – Rumah Sakit (RS) Siloam ASRI telah melakukan lebih dari 200 operasi transplantasi ginjal sejak tahun 2017 hingga sekarang, dengan 41 persen pasien berasal dari pulau Jawa dan 59 persen dari luar pulau Jawa.

Wakil Presiden Direktur Siloam Hospitals Group, Caroline Riady mengatakan, sebagai RS swasta yang aktif melakukan transplantasi ginjal di Indonesia, pihaknya berharap dapat mengembangkan kapasitas sebagai pusat transplantasi di masa depan, menggunakan teknik inovatif, keahlian klinis dan riset, serta pendekatan multidisiplin untuk mendapatkan hasil klinis yang berkualitas tinggi.

“Kami berterima kasih kepada Kemenkes RI yang telah memberikan sertifikasi, juga semangat dan dukungan sehingga kami bisa mewujudkan visi, misi dan komitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia,” ujar Caroline, pada acara grand launching Kidney Transplant Siloam Hospitals Asri, di Jakarta, Kamis (12/1/2023).

Ketua Tim Transplantasi Ginjal RS Siloam ASRI, Prof. Dr. dr. Endang Susalit, Sp.PD-KGH, FINASIM menyampaikan, penyakit ginjal kronik saat ini menjadi masalah kesehatan masyarakat di seluruh Indonesia dengan angka prevalensinya sekitar 10 persen pada orang dewasa.

“Dapat dikatakan bahwa transplantasi ginjal merupakan terapi gagal ginjal paling ideal karena bisa mengatasi permasalahan akibat penurunan fungsi ginjal, tidak seperti dialisis yang hanya dapat mengatasi sebagian masalah,” jelasnya.

Manfaat transplantasi dalam meningkatkan harapan hidup bisa dilihat pada pasien dialisis yang disebabkan oleh diabetes melitus yang dinyatakan memiliki harapan hidup 8 tahun. Namun jika dilakukan transplantasi ginjal, pada kelompok umur yang sama, harapan hidupnya meningkat menjadi 25 tahun.

Di kesempatan yang sama, Ketua ASRI Urology Center (AUC), Dr. dr. Nur Rasyid, Sp.U (K) mengemukakan, penyakit Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan salah satu dari penyakit yang menyerap dana besar pada pembiayaan kesehatan pemerintah melalui BPJS, sehingga menjadi penyakit yang diutamakan penyelesaiannya oleh Kemenkes RI.

“Gagal ginjal masih menjadi masalah serius yang perlu ditanggulangi di Indonesia, di mana tingkat kejadian gagal ginjal yang kronik meningkat dari 0,2 persen pada 2013 menjadi 0,38 persen pada 2018,” sebutnya.

Pastinya, dr. Nir Rasyid menjelaskan, jika dibandingkan dengan hemodialisis kronik, transplantasi ginjal memiliki keunggulan dalam hal memperpanjang angka harapan hidup.(ibs)

Exit mobile version