Ini Penanganan Penyakit Kencing Berdarah

Hematuria

Ilustrasi

INDOPOS.CO.ID – Hematuria merupakan istilah medis pada penyakit kencing berdarah. Sebagian besar penyebab keluhan ini patut diwaspadai, seperti kanker saluran kemih atau batu saluran kemih.

Dokter Spesialis Urologi dari Siloam Hospitals Asri, dr. Agus Rizal A H Hamid Sp.U(K), PhD., mengatakan penanganan hematuria tersebut dilakukan secara spesifik terhadap penyebabnya.

Adapun pada penanganan penunjang melalui layanan USG dan CT scan, Siloam Hospitals Asri saat ini mengembangkan layanan Sistoskopi fleksibel, yaitu sistokop, alat berbentuk selang kecil yang dilengkapi lampu dan kamera di ujungnya.

Dalam hal ini, kamera akan masuk dan mengambil gambar saluran uretra dan kandung kemih pasien untuk ditampilkan di layar monitor. Layanan ini dapat dilakukan di poliklinik dengan persiapan yang minimal.

Penanganan kencing berdarah dilakukan secara detail dan berkelanjutan agar mendapatkan tata laksana yang optimal dan hasil yang terbaik. Penanganan hematuria akan disesuaikan dengan penyebabnya.

‘Kami akan melakukan wawancara kepada pasien sebagai identifikasi keluhan lalu pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang laboratorium kemudian USG atau CT scan,” ujar Agus, dalam keterangan tertulis, Kamis (2/3/2023).

Untuk kasus tertentu evaluasi hematuria juga dilakukan melalui teknologi sistoskopi fleksibel yang dimiliki Siloam Hospitals Asri. Alat ini masih cukup jarang ada di Indonesia, sedangkan kelebihan alat ini sangat banyak buat pasien yang memiliki keluhan BAK berdarah.

Menurut Agus, secara umum kencing berdarah terbagi menjadi dua kondisi yang warna darah terlihat kasat mata dan tidak terlihat atau microscopic. Teknologi fleksible sistoskopi ini berperan sebagai alat bantu menilai penyebab hematuria yang kasat mata.

“Alat ini berupa sistokop, alat berbentuk selang kecil yang ujungnya dapat bergerak secara fleksibel dan dilengkapi lampu dan kamera di ujungnya,” kata Agus.

Penanganan hematuria akan dilanjutkan sesuai diagnosis didapatkan. Secara harfiah, jika hasil diagnosis disebabkan oleh adanya batu ginjal, maka batu ginjal akan dipecahkan. Jika disebabkan tumor, maka dilakukan operasi pengangkatan tumor.

“Hanya saja penanganan secara rinci akan berbeda dan mengikuti kondisi pasien dan diagnosis yang ditemukan,” jelas Agus.

Sedangkan, upaya pencegahan hematuria disesuaikan dengan penyebabnya. Kalau batu saluran kemih, perlu minum air yang cukup setiap hari dan pola hidup sehat. Kalau kanker saluran kemih, hindari asap rokok dan makanan yang tidak sehat seperti pewarna buatan pada makanan.(rmn)

Exit mobile version