INDOPOS.CO.ID – Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso mengatakan, puasa dilakukan bukan hanya pada manusia. Bahkan binatang pun melakukan puasa, seperti pada ayam, ular dan binatang lainnya.
“Pada bayi baru lahir pun kuat berpuasa. Sebab ASI pada ibu menyusui tidak langsung keluar,” katanya pada acara daring, Kamis (6/4/2023).
Pada bayi baru lahir, dikatakan dia, memiliki kebutuhan cairan 1 sendok saja, 2 hari kemudian 2 sendok saja. Sementara pada kolostrum (ASI pertama) hanya 20-30 CC dan hanya mensuplai 20 kalori pada bayi.
“Kebutuhan bayi dengan berat badan 3 Kg itu 300 kalori, jadi kekurangannya dari mana? Mereka (bayi) berpuasa,” katanya.
Lebih jauh ia menerangkan, otak manusia tidak bisa berpuasa. Otak harus terus disuplai nutrisi. Pada bayi, asupan nutrisi berasal dari lemak coklat atau cadangan lemak pada orang dewasa.
“Pada bayi mereka punya cadangan lemak, yakni lemak coklat. Sementara pada anak ada cadangan lemak glikogen,” ungkapnya.
“Pada anak, cadangan lemak ini bisa untuk suplai puasa selama 14 jam. Karena anak sangat cepat menggunakan cadangan nutrisinya,” imbuhnya.
Menurut dia, anak belum diwajibkan untuk berpuasa. Tetapi penting diajarkan kepada anak untuk belajar puasa. “Kapan anak kuat puasa? Semua tergantung kematangan mental spiritual anak, yang tergantung pada pola asuh ortu,” terangnya.
“Pada usia anak 6-7 tahun bisa berpuasa. Tahapan belajar puasa, dianjurkan sekuatnya. Misalnya anak usia TK – SD sampai Dzuhur,” imbuhnya.
Pada asupan cairan saat anak berpuasa, lanjut dia, harus diperhatikan orang tua. Anak dengan berat badan 20-25 kg membutuhkan asupan cairan 1,5-1,7 liter. Dan ini bisa terpenuhi saat makan sahur dan berbuka dan bada tarawih.
“Ini penting, supaya anak tidak dehidrasi. Dan penting juga diberikan asupan nutrisi esensial, agar anak tidak stunting,” ucapnya.
Ia menambahkan, pada saat makan sahur sebaiknya tidak diberikan makanan cepat saji (junk food). Karena itu akan membuat anak cepat lapar. “Kalau bisa saat sahur jangan diberikan makanan seperti mie instan, sereal, roti atau donat dengan kadar gula tinggi. Ini akan menyebabkan anak cepat lapar,” ujarnya.
“Penuhi protein hewani, agar tumbuh kembang anak baik dan tidak stunting,” imbuhnya.(nas)