Memahami Seni Kepemimpinan Wanita Bersama Global Women in Management Indonesia

Memahami Seni Kepemimpinan Wanita Bersama Global Women in Management Indonesia - gwim - www.indopos.co.id

Para pembicara berfoto bersama seusai acara Sharing Session yang bertajuk ‘Learning the Art of Leadership with GWIM Network’ bersama para alumni GWIM Indonesia, Jumat (5/5/2023). Foto: Exxonmobil Indonesia

INDOPOS.CO.ID – Program Global Women in Management (GWIM) bersama perkumpulan alumni GWIM yang dinamakan Gerak Wanita Inspiratif Memimpin kali ini mengadakan sesi berbagi bertajuk “Learning the Art of Leadership”. Sesi berbagi ini adalah kesempatan bagi para perempuan Indonesia untuk sama-sama belajar membingkai ulang kegagalan masa lalu dan menjadikannya sebagai langkah penting dalam proses mereka menjadi pemimpin yang tangguh.

Sesi berbagi ini diisi oleh jajaran pembicara dan topik-topik penting seputar isu ketidaksetaraan gender, pemberdayaan perempuan, kemandirian ekonomi perempuan, dan banyak lagi. Acara dibuka oleh Ibu Carole Gall – Presiden Exxonmobil Indonesia dan dilanjutkan dengan sesi-sesi bersama perwakilan para alumni penerima dukungan program GWIM.

Selama bertahun-tahun, para alumni GWIM terus meraih kesuksesan besar dalam memimpin dan mengembangkan masyarakat di seluruh dunia. Di Indonesia lebih dari 50 alumni GWIM telah bekerja untuk mendukung peluang dalam meningkatkan kemajuan ekonomi bagi perempuan di keluarga dan komunitasnya. Mereka adalah pemimpin wanita yang sukses berkarir di bidang lingkungan, bisnis, hingga politik.

Lewat program aktivasi dan pelestarian untuk mengangkat tema “Learning the Art of Leadership”, acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap calon kandidat GWIM masa depan dan masyarakat dengan cara membagikan kisah sukses dari para alumni GWIM Indonesia sebagai hasil yang nyata setelah mengikuti program pelatihan GWIM.

Program Pengembangan Daya Ekonomi Perempuan dari ExxonMobil Foundation memiliki peranan membantu para perempuan mencapai potensi perekonomian mereka guna mengubah kehidupan sosial dan perekonomian masyarakat melalui program Global Women in Management (GWIM).

Program GWIM diselenggarakan untuk mempersiapkan perempuan pemimpin guna mengambil tanggung jawab dan akuntabilitas yang lebih tinggi pada kehidupan pribadi, kelembagaan dan masyarakat. Sehingga hal ini dimaksudkan untuk memperkuat keahlian mereka dalam mengelola manajemen program keuangan, kepemimpinan, pencarian dana pengembangan proposal, komunikasi strategis serta pengawasan dan advokasi.

“Program GWIM sudah membantu memberdayakan perempuan menjadi lebih mandiri, meningkatkan peluang ekonomi dan sosial dan peran politik di masyarakat serta kami sepenuhnya mendukung agar program ini sukses dan memiliki manfaat yang signifikan bagi calon kandidat GWIM masa depan” tambah Happy Harefa, Anggota KPU Kota Gunungsitoli dan Alumni GWIM.

“Keterwakilan perempuan di Indonesia pada sektor- sektor strategis seperti lingkungan, teknologi, pendidikan, politik dan pemberdayaan ekonomi menjadi sangat penting mengingat 50% dari populasi Indonesia adalah wanita. Kesempatan, ruang dan dukungan adalah kunci dalam kesejahteraan dan merancang generasi Indonesia di masa yang akan datang,”pungkas Thilma Komaling, Penggerak jejaring alumni GWIM di Indonesia.

“Program GWIM bertujuan untuk meningkatkan kepemimpinan perempuan agar dapat mandiri dalam memberikan kontribusi ekonomi dan sosial di masyarakat. Saya percaya bahwa ketika perempuan mempunyai kesempatan dan sarana yang mereka butuhkan untuk berhasil, masyarakatlah yang akan mendapatkan manfaatnya. Kami turut bangga GWIM telah membantu melahirkan banyak pemimpin perempuan Indonesia,” ujar Carole Gall – Presiden Exxonmobil Indonesia.

Program GWIM merupakan program pelatihan kepemimpinan intensif untuk pemberdayaan ekonomi perempuan yang dilaksanakan di Washington D.C., Amerika Serikat, dimana para pesertanya akan mendapatkan pelatihan kepemimpinan, manajemen, dan teknis. Melalui program ini, diharapkan para peserta dapat meberikan dampak positif dalam pemberdayaan ekonomi perempuan untuk mengembangkan perekonomian masyarakat di lingkungan dan komunitas mereka.

Rangkaian acara sesi berbagi ‘Learning the Art of Leadership’ ini diisi oleh beberapa pembicara diantaranya adalah :
1. Pengenalan tentang GWIM dan perjalanan program GWIM yang dibawakan oleh Ibu Carole Gall, Presiden ExxonMobil Indonesia. Carole Gall adalah lulusan Ecole Nationale Superieure de Geologie di Perancis yang memulai karirnya sebagai Reservoir Engineer di Esso UK (afiliasi ExxonMobil) pada tahun 1995. Beliau kemudian melanjutkan karirnya di bidang teknik hulu, operasi, perencanaan, dan komersial sebelum diangkat sebagai Global Commercial Manager di ExxonMobil Production Company pada tahun 2009.

Dari tahun 2018-2022, Ibu Carole dipercaya sebagai President & Managing Director Esso Exploration & Production Chad Inc. sebelum mengambil penugasan jangka pendek sebagai Executive Advisor di Amerika Serikat. Beliau menjabat sebagai Presiden ExxonMobil Indonesia sejak Januari 2023.

2. Belajar dari Kegagalan – Berdaya dan Pemberdayaan : Peran Kepemimpinan Perempuan dalam Pembangunan yang memberikan dampak signifikan pada berbagai program, organisasi, dan gerakan dalam pembangunan akan dibawakan oleh Thilma Komaling (Aktivis Lingkungan & Alumni GWIM) & Farwiza Farhan (Akitivis Lingkungan, 2022 TIME100 NEXT – Pembicara Tamu).

2.1. Thilma Komaling (Aktivis Lingkungan & Alumni GWIM) selama lebih dari 18+ tahun, Thilma telah bekerja di sektor pembangunan dan swasta dengan pengalaman yang solid dalam manajemen program. Beliau adalah orang di balik inisiasi gerakan Jakarta Car Free Day pada tahun 2004, Smart Citizen Day 2018, dan turut menulis Strategi Kecerdasan Artifisial Nasional tentang Etika dan Kebijakan.

Thilma sangat fokus pada isu lingkungan, ekosistem AI, dan pemberdayaan perempuan dengan berbagai pengalaman kerja di sektor-sektor keberlanjutan seperti ekologi kota dan polusi udara, manajemen persampahan, akses pada air bersih, teknologi dan kota cerdas, serta tata kelola perikanan dan peran geopolitik Indonesia.

2.2. Farwiza Farhan – Pembicara Tamu (Aktivis Lingkungan, 2022 TIME 100 NEXT) telah melakukan pekerjaan penting untuk melestarikan Ekosistem Leuser. Beliau memberdayakan masyarakat, mengambil tindakan hukum, dan memobilisasi kampanye lokal, nasional, dan global untuk pembangunan berkelanjutan Leuser. Dedikasinya untuk melestarikan Leuser dimulai pada tahun 2010 ketika ia bekerja di Badan Pengelola Ekosistem Leuser (BPKEL) setelah menyelesaikan gelar Magister Manajemen Lingkungan dari The University of Queensland.

Farwiza adalah ketua dan salah satu pendiri Yayasan Hutan, Alam, dan Lingkungan Aceh (HAkA Foundation), sebuah LSM yang didedikasikan untuk melindungi, melestarikan, dan memulihkan Ekosistem Leuser di Aceh. Di bawah kepemimpinannya, HAkA telah bekerja untuk melestarikan 2,25 juta hektar hutan Leuser di 13 kabupaten/kota di Provinsi Aceh. Beliau menerima Penghargaan National Geographic Wayfinder 2022 dan termasuk dalam daftar pemimpin baru TIME 100 Next 2022.

3. Berkolaborasi untuk Perubahan Positif: Perempuan Menyemangati Perempuan
Sesi ini akan menyatukan tiga pemimpin wanita inspiratif yang berbagi cerita tentang menerima dan bangkit dari kegagalan serta berkolaborasi untuk mendorong kesuksesan mereka. Sesi ini akan berfokus pada menginspirasi perempuan dan mendorong aksi nyata dalam membangun ekosistem kolaboratif bagi perempuan untuk berkontribusi dan berdampak.

3.1. Irawati Hermantyo (Anggota Inisiator GWIM Indonesia & Alumni GWIM)
Irawati Hermantyo adalah seorang profesional yang sangat berpengalaman dengan keahliannya dalam perubahan perilaku, pemberdayaan masyarakat, manajemen perempuan, dan pembangunan sosial-ekonomi di berbagai sektor, termasuk pertanian, kehutanan, air bersih dan sanitasi, dan pembangunan perkotaan. Beliau telah bekerja selama lebih dari 25 tahun di lingkungan wirausaha sosial, dengan dua tahun terakhir berfokus pada pencegahan COVID-19 sebagai bagian dari Satuan Tugas Penanganan.

Selama dekade terakhir, ia telah mengembangkan minat khusus dalam ekonomi solidaritas sosial, kepemimpinan perempuan, dan pembangunan berkelanjutan. Beliau berkomitmen untuk mencapai dampak sosial yang positif dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan dalam semua upayanya. (ibs)

Exit mobile version