Jadi Pangsa Pasar dan Penggemar Musik Asing, Ini Kata Musisi Muda Indonesia

Jadi Pangsa Pasar dan Penggemar Musik Asing, Ini Kata Musisi Muda Indonesia - Salman Aditya - www.indopos.co.id

Tokoh musik muda Salman Aditya. (IG Salman Aditya)

INDOPOS.CO.ID – Tokoh musik muda Salman Aditya mengungkapkan, Indonesia dikenal sebagai negara dengan jumlah penikmat musik yang sangat besar. Sebagian besar warganya gemar mendengarkan musik dengan selera musik yang beragam.

“Ini terlihat dari banyaknya kota Indonesia sebagai kota pendengar tertinggi musisi-musisi asing seperti Coldplay. Jakarta adalah kota dengan pendengar tertinggi untuk Coldplay, mengalahkan kota asalnya London,” kata Salman Aditya di Jakarta, Kamis (25/5/2023).

Menurut penulis buku dan produser musik ini, kegemaran warga Indonesia dalam menikmati musik tentu bukannya hal baru. Yang terbaru saat ini data yang membuktikan. Dan dipelajari oleh musisi asing, sehingga mereka berani mengambil keputusan untuk tampil perdana di Indonesia di 2023 ini.

“Contohnya Slip Knot, Arctic Monkey, The Strokes, Interpol dan yang tiketnya paling diburu, Coldplay,” katanya.

Country Manager BMAT Music Innovators ini mengatakan, konser musik oleh artis dan band asing telah menjadi fenomena yang semakin umum di Indonesia. Para musisi dari berbagai negara ingin tampil di negara yang memiliki pangsa pasar musik yang besar dan penggemar yang antusias.

Namun, lanjut dia, sebelum memutuskan untuk melakukan konser di Indonesia, musisi asing perlu mempertimbangkan berbagai data yang relevan. Seperti faktor ukuran pasar dan potensi pendapatan.

“Data tentang ukuran pasar musik Indonesia adalah faktor kunci dalam keputusan musisi asing untuk melakukan konser di negara ini,” ungkapnya.

“Informasi tentang jumlah pendengar, popularitas genre musik tertentu, dan jumlah penjualan musik dapat memberikan gambaran tentang potensi pendapatan yang dapat diperoleh dari konser tersebut,” imbuhnya.

Data ini, masih ujar dia, membantu musisi asing menilai apakah investasi waktu, tenaga, dan sumber daya keuangan yang diperlukan sebanding dengan potensi keuntungan yang dapat diperoleh. Selain itu, faktor analisis demografi dan preferensi pendengar, data demografis tentang pendengar musik di Indonesia pun menjadi penting.

“Informasi seperti rentang usia, gender, dan preferensi musik yang dominan di berbagai wilayah dapat membantu musisi asing memahami apakah audiens yang tepat untuk mereka ada di Indonesia,” katanya.

“Data ini memungkinkan musisi untuk menyesuaikan strategi pemasaran dan promosi mereka agar sesuai dengan preferensi pendengar lokal,” imbuhnya.

Ia menambahkan, musisi juga memperhatikan faktor eksternal seperti kondisi ekonomi, stabilitas politik, faktor-faktor budaya dan sosial di Indonesia. Karena data pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, pengeluaran konsumen, dan stabilitas sosial-politik memberikan informasi penting tentang kondisi pasar dan potensi keberhasilan konser. (nas)

Exit mobile version