Adu Akting Dua Generasi Berbeda Namun Jadi Film Berkualitas

Para-Pemain-Film-Drama-Komedi

INDOPOS.CO.ID – Film bergenre drama komedi yang menampilkan sosok Indra Birowo dan Omara di tangan dingin sutradara film Fajar Nugros menghasilkan sebuah film secara cair bisa di tonton seluruh kalangan usia.

Sutradara Fajar Nugros mengangkat cerita yang unik dan menarik dalam webseries terbarunya berjudul Ali yang Terheran Herman. Series dengan 4 episode ini akan tayang mulai 23 September mendatang.

Ali yang Terheran Herman mengangkat cerita tentang dua manusia yang tertukar. Ali yang diperankan Omara Esteghlal dan Herman yang diperankan Indra Birowo mendadak tertukar secara misterius.

Alhasil, orang-orang di sekeliling mereka menganggap Ali sebagai Herman dan Herman dikenali sebagai Ali. Pertukaran ini mengakibatkan keduanya harus beradaptasi dengan lingkungan yang sama sekali berbeda mengingat secara usia mereka mewakili generasi berbeda.

Herman harus tinggal di rumah kontrakan dan menanggalkan kendaraan mobil yang biasa digunakannya ke kantor. Dia harus naik ojek yang biasa digunakan oleh Ali. Sedangkan Ali yang belum memiliki keluarga harus beradaptasi dengan istri dan anak Herman setelah dikenali diyakini sebagai Herman.

Menariknya, pertukaran dua manusia ini membuat keduanya sama-sama belajar. Herman jadi belajar lebih memahami tentang keinginan anaknya yang punya keinginan tak masuk ke nalarnya akibat perbedaan generasi. Sementara Ali belajar tentang menabung yang penting sekali untuk masa depannya.

Sutradara Fajar Nugros mengatakan, tantangan yang paling berat dialaminya pada saat sebelum proses syuting dilakukan. Dari mulai pengembangan naskah hingga memasukkan unsur komedi secara tepat.

“Mereka (para pemain) cerdas-cerdas ya, aktor yang bisa komedi, drama juga. Pada part yang harus men-deliver pesan, mereka tidak kaku,” kata Fajar Nugros di bilangan Thamrin Jakarta Pusat, Senin (18/9).

Aktor Indra Birowo mengatakan, tidak ada kesulitan khusus bagi dirinya saat menjalani syuting series Ali yang Terheran Herman. Sebab, memainkan genre komedi sudah terbiasa dilakukannnya meskipun baru pertama kalinya beradu peran dengan Omara.

Indra Birowo mengakui, saat pertama kali membaca naskah skenario yang diberikan, dia sempat kebingungan.

“Saat baca skripnya agak bingung. Apakah badannya saya yang bertukar atau apa. Tapi setelah diberikan penjelasan jadinya lebih jelas,” katanya.

Indra Birowo juga bersyukur diberikan kebebasan oleh sang sutradara untuk sedikit berimprovisasi adegan sekaligus menambah unsur komedi secara spontan namun tepat saat proses syuting dilakukan.

“Dengan Fajar Nugros saya sudah pernah sebelumnya. Kita senang dikasih kebebasan. Kita banyak melakukan improvisasi tapi tetap tunduk pada arahan sutradara agar tidak keluar dari skenario,” paparnya.

Hal senada juga diungkapkan Omara. Dia dan Indra Birowo banyak berdiskusi untuk membuat series ini jadi lebih bisa lebih enteng jalan ceritanya.

“Aku sama om Indra benar-bemar terlibat mengeksplor. Meski sempat keningungan, di skripnya Ali, habis itu Ali +. Tapi kita banyak berdiskusi dan selama reading, kita ngakak terus,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Pemasaran PT Pegadaian Elvi Rofiqotul Hidayah mengatakan, series ini mendapat dukungan penuh dari Pegadaian lantaran memiliki keselarasan nilai dan pesan yang hendak disampaikan ke publik luas.

“Nilai-nilai dari series ini seiring sejalan dengan visi misi perusahan. Kita ingin memberikan layanan sesuai dengan keinginan costumer. Kayak tadi gadai dari rumah atau tabungan emas. Itu sejalan dengan nilai-nilai yang mau kita sampaikan kepada masyarakat,” paparnya. (ibs)

Exit mobile version