Grup RS Siloam Perkenalkan Teknik Minimal Invasive Surgery

Urologi dan Digestif

Clinical-Symposium

Grup RS Siloam menyelenggarakan simposium medis bertajuk "Advancing Patient Care through Minimal Invasive Techniques", di Kota Cirebon, Provinsi Jawa Barat, Sabtu (2/3/2024). Foto: Grup RS Siloam

INDOPOS.CO.ID – Grup RS Siloam menyelenggarakan simposium medis bertajuk ‘Advancing Patient Care through Minimal Invasive Techniques’ di Kota Cirebon, Provinsi Jawa Barat pada Sabtu (2/3/2024).

Simposium ini bertujuan memperkenalkan dan mendiskusikan perkembangan terbaru dalam teknik minimal invasive surgery, khususnya dalam bidang urologi dan saluran pencernaan (digestif). Acara ini dihadiri lebih dari 75 spesialis, dokter, dan tenaga medis lainnya.

Kementerian Kesehatan mencatat kasus penyakit urologi seperti gagal ginjal dan batu saluran kemih semakin meningkat setiap tahunnya.

Menurut data Riset Kesehatan Dasar Nasional tahun 2020, prevalensi gagal ginjal di Indonesia tercatat sebanyak 3,8 persen atau sekitar 739.208 jiwa. Sementara itu, prevalensi penyakit batu ginjal sekitar 0,6 persen atau 6 per 1.000 penduduk.

Menurut data Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) tahun 2019, masalah saluran pencernaan seperti batu empedu, fatty liver, obesitas, sirosis hati, asam lambung dan diare, termasuk dalam 10 penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia dengan tingkat fatalitas sekitar 80 kasus per 100 ribu penduduk.

Referral Regional 1 Head Grup RS Siloam, dr. Angela Halim menyebutkan, persebaran dokter di Indonesia saat ini masih belum merata. Oleh karena itu, pelayanan kesehatan berjenjang yang komprehensif menjadi sangat penting.

“Grup RS Siloam memiliki 41 rumah sakit yang tersebar di 30 kota di Indonesia sehingga kami memiliki peran untuk mendukung pemerintah dalam menerapkan kesehatan berjenjang,” ujarnya.

dr. Angela mengatakan, simposium ini diselenggarakan untuk mendukung peningkatan wawasan para dokter di Indonesia terkait prosedur bedah minimal invasif yang dapat dilakukan oleh Grup RS Siloam.

“Ini sekaligus mengingatkan kembali pentingnya memulai diagnosis dan perawatan di tingkat primer sehingga fasilitas kesehatan primer dapat merujuk pasien yang membutuhkan perhatian lebih lanjut ke fasilitas kesehatan yang lebih komprehensif,” jelasnya.

Hingga kini, Rumah Sakit (RS) Siloam ASRI telah berhasil melakukan lebih dari 350 tindakan transplantasi ginjal secara bedah minimal invasif dengan rata-rata tingkat keberlangsungan hidup pasien sebesar 98 persen pada tahun pertama.

RS Siloam Kebon Jeruk juga memiliki fasilitas untuk tindakan gastric baloon untuk pasien obesitas. Kemudian, RS Siloam Putera Bahagia Cirebon juga dapat melakukan tindakan operasi bariatrik yang keduanya menerapkan prosedur bedah minimal invasif.

Bedah minimal invasif adalah teknik pembedahan dengan sayatan kecil di mana prosedur ini bisa dilakukan untuk mendiagnosis dan menyembuhkan berbagai penyakit. Melalui sayatan kecil itu, dokter spesialis dapat memasukkan alat yang dilengkapi kamera dan lampu untuk menampilkan kondisi di dalam tubuh pasien pada sebuah layar sehingga dapat membantu diagnosa dan prosedur bedah.

Untuk diketahui, simposium ini akan menyajikan beragam topik seputar bedah minimal invasif dalam bidang urologi dan digestif yang merupakan hasil kolaborasi dari 3 RS Siloam, yakni RS Siloam ASRI, RS Siloam Kebon Jeruk, dan RS Siloam Putera Bahagia Cirebon. (ibs)

Exit mobile version