Ini 8 Penyakit Kritis yang Paling Habiskan Biaya hingga Puluhan Triliun

Ini 8 Penyakit Kritis yang Paling Habiskan Biaya hingga Puluhan Triliun - mci - www.indopos.co.id

Chief Executive Officer (CEO) PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) Edy Tuhirman (kiri) bersama Direktur, Chief Operating Officer Generali Indonesia Medical Expert, Jutany Japit (tengah) dan Dr. dr. Vito A. Damay SpJP(K), MKes, AIFO-K, FIHA, FICA, FasCC sebagai praktisi dan edukator kesehatan (kanan), saat peluncuran MCI Pro di Jakarta, Kamis (21/3/2024). Foto: Generali Indonesia

INDOPOS.CO.ID – Penyakit kritis di Indonesia terus meningkat. Data terbaru mengungkapkan 8 penyakit yang paling menghabiskan biaya hingga puluhan triliun masuk dalam kategori penyakit kritis.

Adapun 8 penyakit itu meliputi jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, hemofilia, thalassemia, leukemia dan sirosis hati1. Berdasarkan tren Generali Indonesia, klaim penyakit kritis di tahun 2023 mengalami peningkatan 32.35 persen dari sisi jumlah kasus dan 34.16 persen dari sisi nominal klaim.

Beberapa jenis penyakit kritis dengan kasus terbanyak adalah kanker payudara, gagal ginjal kronis, sumbatan pembuluh darah jantung dan serangan jantung, serta stroke.

Melihat tantangan yang dihadapi masyarakat itu, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) meluncurkan produk asuransi tambahan penyakit kritis, Multi-stage Critical Illness Protection atau MCI Pro.

Ini merupakan produk asuransi yang memberikan perlindungan penyakit kritis dan perlindungan terhadap beragam gangguan penyakit kritis hingga usia 85 tahun, serta mampu memberikan proteksi komprehensif, mulai dari tahap awal hingga katastropik, dengan konsep proteksi unik organ-based coverage.

Berbeda dari perlindungan penyakit kritis lainnya, perlindungan MCI Pro memperkenalkan manfaat inovatif yang bukan berdasarkan diagnosa nama penyakit yang terdaftar dalam polis, tapi berdasarkan sistem dan fungsi organ sehingga memiliki perlindungan yang lebih luas.

Hal ini mengingat semakin berkembangnya penyakit kritis dan bahkan diduga masih banyak penyakit kritis yang belum teridentifikasi. Belum lagi kekhawatiran emerging infectious disease (EIDs) yang berarti munculnya penyakit baru pada suatu populasi atau telah ada sebelumnya namun meningkat dengan sangat cepat yang berpotensi menyebabkan kematian pada manusia dalam jumlah besar.

Chief Executive Officer (CEO) PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) Edy Tuhirman mengungkapkan, risiko penyakit kritis semakin besar, baik di masa kini maupun masa depan dan masih berpotensi munculnya berbagai penyakit misterius baru. Untuk itu, perlu disadari bahwa perencanaan keuangan perlu disiapkan untuk mengantisipasi risiko finansial dari potensi penyakit yang menganggu sistem dan fungsi organ tubuh.

“Kami di Generali Indonesia memahami hal tersebut. Inovasi MCI Pro ini hadir untuk melindungi keluarga Indonesia agar bisa lebih tangguh mempersiapkan masa depan,” ujar Edy, saat peluncuran MCI Pro di Jakarta, Kamis (21/3/2024)

Produk ini juga hadir sebagai komitmen dari Generali Indonesia untuk menjadi Lifetime Partner nasabah sekaligus dalam rangka mewujudkan visi enable people to shape a safer and more sustainable future by caring for their lives and dreams.

Sejalan dengan itu, Dr. dr. Vito A. Damay SpJP(K), MKes, AIFO-K, FIHA, FICA, FasCC sebagai praktisi dan edukator kesehatan mengatakan, perkembangan globalisasi, urbanisasi dan perubahan lingkungan, telah memberikan perubahan dengan munculnya penyakit-penyakit infeksi baru.

“Penyakit-penyakit ini dapat muncul secara tiba-tiba dan menyebar cepat di masyarakat. Indonesia, sebagai negara kepulauan yang luas dan memiliki beragam ekosistem serta perkotaan padat, telah menciptakan peluang interaksi antara manusia, hewan dan vektor penyakit. Hal ini juga yang menjadikan kita memiliki kerentanan tersendiri dan telah menghadapi berbagai penyakit baru yang muncul,” bebernya.

Melihat inovasi yang dihadirkan Generali Indonesia, ia merasa senang bahwa ada perusahaan asuransi yang sudah jeli melihat ke arah sana dan ia juga merasa inovasi perlindungan ini belum pernah ada sebelumnya.

“Saya berharap, perlindungan ini bisa menjadi jawaban atas kekhawatiran masyarakat sambil terus kita edukasi bersama tentang pentingnya gaya hidup sehat sejak dini dan terus perkuat imunitas tubuh,” katanya.

Adapun perlindungan asuransi tambahan MCI Pro melindungi 7 sistem organ tubuh, yakni sistem kardiovaskular dan fungsi jantung, sistem dan fungsi hati, sistem dan fungsi ginjal, sistem pernapasan dan fungsi paru, sistem pencernaan, sistem sensorik, serta sistem syaraf dan fungsi neuromoskular.

Selain itu, produk ini juga melindungi penyakit kanker, stroke, serangan jantung, terminal ilness dan komplikasi diabetes.

Peluncuran acara ini dihadiri Chief Executive Officer (CEO) PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) Edy Tuhirman; Direktur, Chief Operating Officer Generali Indonesia Medical Expert, Jutany Japit; dan Dr. dr. Vito A. Damay SpJP(K), MKes, AIFO-K, FIHA, FICA, FasCC sebagai praktisi dan edukator kesehatan. (nas)

Exit mobile version