Pengamat: Minyak Goreng Langka, Bisa Jadi Alasan Pemerintah Lakukan Impor

migor

pedagang pasar tradisional. Foto: dok INDOPOS

INDOPOS.CO.ID – Pengamat Kebijakan Publik Jerry Massie menegaskan, kelangkaan minyak goreng disebabkan adanya penimbunan di beberapa tempat. Jadi sebetulnya, menurut dia, kelangkaan minyak bagian permainan kelompok mafia minyak goreng.

“Produksi kelapa sawit kita pada 2021 lalu mencapai 51,58 juta ton,” bebernya.

Selain itu, penyebab lainnya adalah pengoperasian bio diesel. Sebetulnya minyak goreng di masyarakat bisa survive. Karena data tahun lalu produksi minyak kelapa sawit tumbuh 3,36 persen.

“Masak minyak goreng langka? Polisi harus memeriksa para penyalur minyak goreng. Belum minyak kelapa tradisional bisa menjaga market needs (kebutuhan pasar),” ungkapnya.

“Saya pikir ini mirip produksi beras. Stok di Bulog aman tapi ngotot impor 1 juta ton beras waktu lalu,” imbuhnya.

Ia meminta pemerintah terbuka bahwa kelangkaan minyak goreng ini bagian market strategy, agar bisa dilakukan impor minyak goreng. Dengan dalih kosong atau kehabisan minyak goreng.

“Ini tidak make sense dengan Indonesia dinobatkan sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia,” ucapnya. (nas)

Exit mobile version