Bank Banten Perlu Belajar dari Alfamart Dalam Transaksi Digital

Bank Banten

ilustrasi Bank Banten

INDOPOS.CO.ID – Buruknya pelayanan di Kantor Samsat Karawaci, Tangerang, yang dikeluhkan oleh seorang wajib pajak melalui media sosial TikTok diduga berkaitan erat dengan kompetensi yang dimiliki oleh kepala Samsat dan Bank penyedia layanan digital untuk pembayaran pajak daerah.

Yaitu, Bank Banten milik pemerintahan Provinsi Banten yang baru siuman dari masa kritisnya.

Pengamat kebijakan publik Moch Ojat Sudrajat mengaku heran, sekelas Bank Banten yang sudah go publik tidak menyediakan layanan EDC (Electronic Data Capture) di kantor Samsat yang menjadi mitranya dalam pemungutan uang pajak daerah.

“Saya saja tahun 2008 lalu ketika bayar pajak dan bayar bea masuk impor sudah bisa menggunakan kartu debit, tidak lagi menggunakan uang tunai. Kebayang nggak sih, bayar pajak Rp 1 miliar atau Rp 500 juta nenteng nenteng uang tunai. Artinya apa, 14 tahun lalu saja kita sudah bisa bayar non tunai, apalagi sekarang dunia digital semakin canggih dan berkembang, bisa bayar melalui handphone dan OVO. Masa iya kita kembali kepada zaman orde lama dalam cara bertransaksi,” ujar Ojat kepada indopos.co.id,Minggu (27/2/2022).

Ojat menambahkan, Provinsi Banten sangat luas dari mulai ujung Cilograng, Kabupaten Lebak yang berbatasan dengan Sukabumi,Jawa Barat hingga Ciputat, Tengerang Selatan berbatasan dengan Jakarta, sehingga diperlukan adanya peningkatan layanan digital di kantor Samsat oleh Bank Banten.

“Harusnya Bank Banten bekerjasama juga dengan mini market,seperti Alfamart dan Indomaret yang lebih canggih dari Bank Banten dalam transaksi digital,” cetusnya.

Sementara Direktur Operasional Bank Banten Denny Sorimulia Karim pihak yang paling bertanggungjawab dalam pelayanan operasional Bank Banten ketika coba dikonfirmasi INDOPOS.CO.ID, Sabtu (26/2/2022), tidak merespon panggilan telepon yang dilakukan untuk konfirmasi. Demikian juga, saat dikonfirmasi melalui pesan whatsapp juga tidak berbalas meski pesan yang dikirimkan sudah dibaca dengan dua tanda centang.

Seperti diberitakan INDOPOS.CO.ID, sebuah video tiktok soal keluhan terhadap pelayanan Samsat Karawaci viral di kalangan wartawan, Sabtu (26/2/2022). Dalam video yang diunggah oleh @kayapropety ini, seorang wanita tampak kesal dengan layanan Samsat Karawaci karena tidak bisa membayar pajak mobilnya gara-gara gerai SamSat Karawaci tidak melayani pembayaran digital alias cashless.

“Pertanyaan untuk Bapak Kepala SamSat Tangerang, tolong dijawab ya Pak. Kemarin saya jalan-jalan ke mall Karawaci ada gerai Samsat. Jadi saya teringat untuk membayar pajak kendaraan bermotor di sana,” kata perempuan yang ada dalam video tersebut.

Dia menyatakan ketika hendak membayar dengan menggunakan kartu kredit, petugas menolak dengan alasan gerainya tidak menerima kartu kredit. “Maka kemudian saya menyerahkan kartu debit, namun petugas menyatakan di gerai itu tidak ada mesin EDC (Electronic Data Capture) dan saya diminta mengambil dulu di ATM.

Padahal yang harus saya bayar jumlahnya 15 jutaan, kalau di jalan saya dirampok bagaimana? Saya heran ini pelayanan publik loh, mengapa tidak menyediakan pembayaran digital? Salon saya saja yang kecil dan hanya menerima pembayaran Rp 60 ribu menyediakan mesin EDC, OVO dan sebagainya,” keluhnya (wib/yas)

Exit mobile version