Kasus Aktif Covid-19 Turun 10 Persen

Pasien Covid-19

Ilustrasi

INDOPOS.CO.ID – Kasus konfirmasi harian Covid-19 dan perawatan pasien dalam tiga minggu terakhir  udah mulai melandai.  Angka konfirmasi kasus harian di akhir Februari, Senin (28/2/2022), berada di posisi 25.054. Pasien dirawat di rumah sakit berada di posisi 35 persen.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus aktif Covid-19 tercatat mengalami penurunan 10 persen, atau sebanyak 19.200 kasus, dari 573.898 kasus, pada Minggu (27/2/2022) menjadi 554.698 kasus pada Senin (28/2/2022).

“Beberapa provinsi sudah mulai mengkonfirmasi penurunan kasus harian dan perawatan pasien selama tiga minggu terakhir ini seperti DKI Jakarta, Banten, Bali, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Inilah yang membuat posisi perawatan pasien di rumah sakit melandai karena kontribusi pasien di daerah dengan populasi besar juga ikut turun,” ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Selasa (1/3/2022).

Nadia mengatakan provinsi lain yang sudah melandai dalam satu minggu terakhir tengah dipantau konsistensi penurunannya oleh Kemenkes seperti, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Kalimantan Selatan.

“Meski kita pantau masih ada beberapa provinsi di Jawa dan luar Jawa yang meningkat, tapi secara agregat kita bisa melihat penanganan pandemi secara nasional membaik karena provinsi dengan kota-kota besar padat penduduk sudah melewati puncaknya dalam waktu yang cukup konsisten,” ujar Nadia.

Angka kesembuhan pasien di rumah sakit juga terhitung masih tinggi secara nasional. Hingga Senin (28/2/2022), angka kesembuhan pasien ada di posisi 43.992. Angka ini lebih baik dari hari sebelumnya Minggu (27/2/2022) yang ada di posisi 39.384.

“Kemenkes terus berupaya menekan risiko terburuk akibat infeksi Covid-19, sehingga salah satu jalan agar terbebas dari pandemi dan menuju endemi adalah lewat percepatan vaksinasi. Memberikan vaksinasi lengkap hingga booster akan memberikan pertahanan lebih tinggi, terutama bagi lansia, pasien dengan komorbid, dan anak-anak terhadap risiko bergejala berat hingga kematian akibat Covid-19,” pungkas Nadia.(dam)

Exit mobile version