Rusia Klaim Kuasai Kota Besar Ukraina

rusia

Kendaraan militer melaju di sepanjang jalan di Armyansk di bagian utara Krimea, Rusia, 24 Februari 2022. Foto: Russian Today (rt.com)

INDOPOS.CO.ID – Pasukan Rusia telah merebut Kherson, ibu kota provinsi di bagian pantai selatan Ukraina.

Hal tersebut disampaikan Kementerian Pertahanan Rusia, dalam sebuah pernyataan seperti dilansir rt.com, pada hari Rabu (2/3/2022).

Pernyataan itu juga mengkonfirmasi serangan infrastruktur psychological operations (psyops) Ukraina, termasuk menara TV di Kiev.

Kherson adalah kota penting yang strategis, dan pelabuhan vital di Laut Hitam dan di Sungai Dneper.

Kementerian Pertahanan menyatakan bahwa infrastruktur sipil di Kherson beroperasi secara normal, tanpa kekurangan makanan atau barang kebutuhan lainnya. Dikatakan pemerintah kota dan militer Rusia terlibat dalam pembicaraan tentang bagaimana memastikan ketertiban dan keamanan publik di daerah tersebut.

Juru Bicara Kementerian Igor Konashenkov mengatakan pasukan Rusia di Ukraina telah menyerang lebih dari 60 lokasi militer, yang menyebabkan jumlah total elemen infrastruktur militer Ukraina yang hancur menjadi lebih dari 1.500.

“Di antara target serangan Rusia adalah menara TV di Kiev,” kata pejabat itu.

Kementerian Pertahanan mengklaim itu adalah bagian dari infrastruktur militer yang digunakan oleh Ukraina untuk mengobarkan perang psikologis. Infrastruktur itu dihantam secara akurat oleh amunisi presisi yang membuat bangunan di dekatnya tidak rusak.

Militer Rusia mengumumkan niatnya untuk menyerang pusat psychologycal operations (psyops) militer Ukraina atau sering disebut sebagai “situs teknologi” beberapa jam sebelum serangan di menara tersebut.

Pihak Ukraina mengatakan lima orang tewas dan lima lainnya cedera dalam serangan itu, yang juga dilaporkan siaran televisi di negara itu menjadi terganggu.

Rusia melancarkan invasi militer ke Ukraina Kamis (24/2/2022) lalu, dengan dalih untuk menghentikan serangan Ukraina terhadap wilayah Donetsk dan Lugansk yang memisahkan diri serta untuk demiliterisasi dan “denazifikasi” negara itu.

Kiev dan negara-negara Barat mengecam Rusia karena melakukan tindakan agresi. Sanksi Barat yang dijatuhkan terhadap Moskow sebagai pembalasan dimaksudkan untuk merusak sistem ekonomi Rusia. (dam)

Exit mobile version