Masyarakat Diminta Tolak Wacana Penundaan Pemilu 2024

Pemilu

Ilustrasi Pemilu. Foto: Ist

INDOPOS.CO.ID – Pengamat Politik Ray Rangkuti mewanti-wanti masyarakat menjaga jadwal pelaksanaan gelaran pesta demokrasi lima tahunan tetap dilaksanakan pada tahun 2024. Mengingat penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden mencuat di publik.

“Masyarakat yang tidak setuju ide perpanjangan masa jabatan presiden atau Pemilu mundur, sebaiknya tetap menjaga semangat dan perjuangan menolak perpanjangan masa jabatan presiden ataupun pemilu mundur,” kata Ray melalui gawai, Jakarta, Senin (7/3/2022).

Menurutnya, isu tersebut diperkirakan masih akan berlanjut, bahkan ketika tahapan pelaksanaan pemilu sudah dilakukan. Masih ada pintu legal untuk menunda pemilu bahkan ketika tahapan sedang berlangsung.

“Menyatakan pemilu tunda di mana sebagian tahapannya, akan dilaksanakan pada tahun lain. Dan menyatakan pemilu tunda akan jauh lebih mudah daripada menyatakan Pemilu mundur,” tutur Ray.

Ia menambahkan, pentingnya sikap kehati-hatian dari masyarakat supaya gagasan itu tidak terus bergulir atau diloloskan oleh parlemen dan pemerintah.

“Maka disini lah, pentingnya kehati-hatian dan tetap siaga untuk menjaga jadwal pemilu dilakukan tepat waktu,” ucap Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Indonesia itu.

Ide penundaan Pemilu 2024 muncul di publik baru-baru ini, tidak lama setelah pengumuman jadwal Pemilu 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Usulan menunda pemilu muncul dari Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. Usulan itu kemudian disusul Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan. (dan)

Exit mobile version