IDI Cabang Sukoharjo Buka Suara soal Meninggalnya Dokter Sunardi Akibat Ditembak Polisi

dokter sunardi

Ilustrasi ucapan belasungkawa. (Ist)

INDOPOS.CO.ID – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Sukoharjo menyampaikan sejumlah hal terkait kasus penembakan dokter Sunardi oleh Densus 88 Polri akhir pekan lalu. Masyarakat diminta tak mengaitkan terorisme dengan profesi dokter.

Ketua IDI Sukoharjo dr Arif Budi Satria menegaskan terutama keterkaitan IDI dan profesi dokter dengan dugaan terorisme menjadi sebuah kontradiktif. Mengingat, selama ini IDI dan dokter fokus pada kemanusiaan sementara yang ada saat ini berkaitan dengan terorisme.

“Agar tidak terjadi distorsi, kami meminta masyarakat agar tidak menyangkutpautkan kasus terorisme yang disangkakan kepada Sunardi dengan profesinya sebagai dokter,” kata Arif melalui keterangannya, Senin (14/3/2022).

Perlu ada koreksi penyebutan, jangan almarhum dokter Sunardi, tapi ‘bapak’ Sunardi, mungkin itu bisa jadi salah satu bentuk komunikasi. “Karena sebagaimana bahwa profesi-profesi lainpun bisa mengalami hal yang sama,” tutur Arif.

Pengawasan dan pembinaan terus dilakukan oleh IDI Sukoharjo supaya tidak terlibat dalam kegiatan yang membahayakan orang lain.

Awal pekan ini, dirinya dan Wakil Ketua IDI Sukoharjo, dr Muhammad Daris Raharjo telah melakukan pertemuan dan diterima langsung Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah, Komisaris Besar Polisi Muhammad Iqbal Alqudusy dan Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sukoharjo Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Wahyu Nugroho Setyawan.

“Dari hasil pertemuan tersebut, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Muhammad Iqbal Alqudusy mengatakan, peristiwa ini tidak ada kaitannya dengan profesi Sunardi sebagai dokter,” jelas Arif.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Ahmad Ramadhan menyatakan, petugas terpaksa melakukan tindakan tegas terukur karena yang bersangkutan melakukan perlawanan secara agresif saat hendak ditangkap.

“Saat penangkapan, SU melakukan perlawanan terhadap petugas secara agresif dengan menabrakkan mobilnya ke arah petugas yang sedang menghentikannya,” jelasnya.

SU akhirnya ditembak di bagian punggung atas dan bagian pinggul kanan bawah. Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak berhasil diselamatkan. Kejadian itu terjadi pada Rabu (9/3/2022) malam saat dilakukan penyergapan di jalan. (dan)

Exit mobile version