Putin Bersedia Berbicara Langsung dengan Zelenskyy

Vladimir Putin

Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: rt.com

INDOPOS.CO.ID – Presiden Rusia Vladimir Putin terbuka terhadap gagasan untuk mengadakan pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

“Kami mengerahkan segala upaya untuk menggelar pertemuan antara para pemimpin Rusia dan Ukraina,” kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, dalam konferensi pers pada hari Minggu seperti dilansir rt.com, Senin (14/3/2022).

Cavusoglu menyampaikan bahwa Putin pada saat berbicara lewat telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, mengatakandia tidak akan keberatan dengan pertemuan seperti itu. Hal yang sama juga dengan pihak Ukraina, siap mengadakan pembicaraan dengan Putin.

Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara melalui telepon seminggu yang lalu, membahas operasi militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina.

Saat itu, Putin mengatakan kepada rekannya bahwa Moskow hanya akan menghentikan serangannya jika pasukan Ukraina berhenti berperang dan Kiev memenuhi semua tuntutan Kremlin.

Rusia mengatakan pihaknya bertujuan untuk demiliterisasi dan denazifikasi negara tetangga, dan untuk meminta pertanggungjawaban mereka atas apa yang disebut Moskow sebagai genosida warga sipil di Republik Donetsk dan Lugansk yang memisahkan diri.

Kremlin meminta Ukraina untuk netral, yang berarti tidak akan dapat bergabung dengan NATO.

Pihak berwenang Kiev sejauh ini tidak menunjukkan kesediaan untuk menyerah pada Rusia, bersumpah untuk terus memerangi perang yang tidak beralasan.

Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov juga membahas masalah ini pada hari Sabtu dan mengatakan pihaknya telah berulang kali mengatakan bahwa tidak ada yang mengesampingkan kemungkinan pertemuan Vladimir Putin dengan Presiden Zelensky.

“Tetapi kita harus memahami apa hasil dari pertemuan seperti itu dan apa yang akan dibahas selama itu,” kata Preskov.

Turki, yang merupakan negara Laut Hitam seperti Rusia dan Ukraina, memiliki hubungan baik dengan Moskow dan Kiev, dan mencoba memainkan peran sebagai mediator dalam konflik tersebut.

Pada hari Rabu lalu, resor Turki Antalya menjadi tuan rumah pembicaraan antara Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan diplomat top Ukraina Dmytro Kuleba

Itu adalah pertemuan paling terkenal antara kedua pihak sejak dimulainya konflik pada 24 Februari.

Rusia dan Ukraina juga telah mengadakan beberapa putaran pembicaraan di Belarus dalam upaya untuk menyelesaikan krisis.

“Ada pemulihan hubungan dalam beberapa masalah antara Moskow dan Kiev selama proses negosiasi. Presiden Putin telah menyebutkannya dan kami juga melihatnya,” kata Cavusoglu, seraya menambahkan bahwa penghentian permusuhan tetap menjadi tujuan utama.

Menlu Turki juga menegaskan kembali keengganan Ankara untuk bergabung dengan penerapan sanksi internasional yang keras terhadap Moskow sejak ia mengirim pasukannya ke Ukraina pada akhir Februari.

“Sikap kami terbuka dan jelas. Sanksi tidak menyelesaikan masalah,” katanya. (dam)

Exit mobile version