Pengamat: Kelangkaan Migor Desain Muluskan Penundaan Pemilu

Pemilu

ilustrasi pemilu (dok KPU)

INDOPOS.CO.ID – Jangan-jangan krisis minyak goreng (Migor) saat ini ada faktor kesengajaan, agar Indonesia gaduh. Dan ada alasan pengusung penundaan pemilu terjadi darurat nasional.

Pernyataan tersebut diungkapkan Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie melalui gawai, Minggu (20/3/2022).

Selain para kartel dan mafia yang bermain, menurut dia, kelangkaan migor bisa menjadi indikator dalih pemilu ditunda.

“Ada banyak rentetan peristiwa yang berhubungan. Sampai keterlibatan Kemenkopolhukam menggelar diskusi penundaan pemilu di Kaltim,” katanya.

“Hati-hati ada upaya membuat chaos bangsa ini. Agar kelompok anti demokrasi punya senjata untuk meng-gol-kan usulan penundaan pemilu,” imbuhnya.

Ia mengatakan, para pengusul penundaan pemilu sangat licik dengan tipu muslihat. Mereka banyak menebar hoax, di antaranya: Luhut Binsar Pandjaitan menyebut 110 juta pengguna media sosial (Medsos) menginginkan pemilu ditunda.

“Ada lagi berita hoax dari Cak Imin menyebut big data menyebut mayoritas warga Indonesia menolak penundaan pemilu,” ungkapnya.

Ia menegaskan, berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyebut masyarakat Indonesia di atas 65,35 persen mayoritas menolak penundaan Pemilu.

“Saya pikir parpol pencetus ide ini akan mencari cara haram dengan ide sesat dalam upayanya mengagalkan pemilu,” ucapnya.

“PDIP dan Gerindra akan terus dirayu, tapi Megawati akan komitmen pada konstitusi,” imbuhnya.(nas)

Exit mobile version