Satgas: Tak Bicara Saat Makan di Acara Bukber Itu Bentuk Kehati-hatian

Acara bukber Bersama

Ilustrasi

INDOPOS.CO.ID – Kewaspadaan harus tetap dijaga, karena pandemi Covid-19 masih ada. Sehingga potensi penularan bisa saja terjadi saat masyarakat berbicara saat santap buka puasa bersama.

Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Bidang Komunikasi Komunikasi Publik, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Herry Triyanto secara daring, Rabu (30/3/2022).

Menurut dia, buka puasa bersama bisa dilakukan, namun harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Karena, ada beberapa periode kritis yang harus diwaspadai, yakni saat makan bersama.

“Jadi buka puasa bersama boleh, tapi saat makan bersama jangan bicara. Setelah selesai bisa memakai masker kembali dan bisa ngobrol lagi,” katanya.

Ia menepis persepsi masyarakat bahwa buka puasa bersama boleh dilakukan hanya tidak diperbolehkan bicara. Seruan ini, menurut dia, merupakan bentuk kehati-hatian Satgas Covid-19 menanggapi kebijakan pelonggaran yang dilakukan pemerintah.

“Kasus harian sudah di 3 ribu dari puncaknya 60 ribu kasus dan kematian di bawah 100 dari puncaknya 400 kasus,” terangnya.

Ia berharap kondisi tersebut bisa dipertahankan, dengan tetap menerapkan prokes secara ketat. “Jadi saat buka puasa bersama enggak boleh ngomong saat makan bersama. Ini banyak pengalaman, penularan terjadi saat membuka masker walupun hanya 5 menit saat makan bersama,” ujarnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmita mengatakan, buka puasa bersama oleh dilakukan dengan tetap menerapkan prokes secara ketat. Ia mengingatkan, agar masyarakat tidak berbicara saat melaakukan makan bersama. Karena bisa berpotensi terjadinya penularan Covid-19.

Namun, pernyataan tersebut kemudian ramai menjadi perbincangan warganet. Karena, menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda di masyarakat.(nas)

Exit mobile version