Sentilan Jokowi soal Harga Minyak dan Pertamax Jadi Sinyal Reshuffle

jokowi

Presiden Joko Widodo. Foto: Instagram/@jokowi

INDOPOS.CO.ID – Kekesalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap para anggota kabinetnya, ketika berbicara soal lonjakan harga barang-barang pokok dan energi menjadi pertanda bakal ada perombakan atau reshuffle dalam beberapa waktu mendatang.

Menurut pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin, perombakan kabinet merupakan suatu keniscayaan. Sebab, Jokowi dalam beberapa kesempatan telah menyentil dan menegur secara keras para pembantunya.

“Saya melihat akan ada tanda-tanda reshuffle di kemudian hari. Karena bagi saya reshuffle itu suatu keniscayaan. Karena banyak kinerja para menterinya amburadul, tidak perform,” kata Ujang di Jakarta, Kamis (7/4/2022).

Menurutnya menteri dari kalangan non-parpol, yang paling rawan tersingkir jika reshuffle kabinet dilakukan. Terlebih tak didukung dengan kinerja yang baik dan memuaskan pada masyarakat.

“Sesungguhnya menteri-menteri yang ditegur itu yang rawan kena reshuffle.  Apalagi menteri itu dari non parpol,” ujar Ujang.

Peliknya persoalan sosial dan ekonomi saat ini membuat masyarakat mempertanyakan kinerja para kabinet. Karenanya membutuhkan wajah baru untuk mengatasi polemik tersebut.

“Kita butuh wajah baru, penampilan menteri dari menteri baru agar bisa bekerja memperbaiki persoalan di kementerian masing-masing. Agar kinerjanya bagus,” ucapnya.

Teguran Jokowi disampaikan saat memberikan pengantar pada Sidang Kabinet di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/04/2022) kemarin.

Jokowi bahkan menyinggung bahwa kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh para anggota kabinetnya tidak memiliki rasa empati dan tidak ada rasa akan adanya krisis (sense of crisis) di tengah kesulitan rakyat saat ini.

Jokowi memang tidak langsung menyebut nama menteri yang disinggungnya. Namun, secara tidak langsung Jokowi kecewa atas kehebohan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi jenis Pertamax (RON 92) di masyarakat per 1 April 2022 lalu. (dan)

Exit mobile version