INDOPOS.CO.ID – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) masih melakukan proses uji sampel produk telur cokelat Kinder di Indonesia, menyusul dugaan cemaran bakteri Salmonella dalam produk tersebut.
BPOM telah menghentikan sementara peredaran produk Kinder dengan sejumlah varian di Indonesia, di antaranya Kinderjoy, Kinder Joy for Boys, dan Kinder Joy for Girls.
Pelaku usaha produk Kinder yang memiliki izin edar diminta menghubungi seluruh distributor se-Indonesia, agar melakukan penarikan barang secara mandiri dengan diawasi BPOM di seluruh kota/kabupaten.
“Pengujian sampling produk telah dilakukan pada Jumat pekan lalu (8/4) dan hasilnya akan keluar pada Minggu ketiga April,” kata Kepala BPOM RI Penny K Lukito dalam jumpa pers virtual, Jakarta, Kamis (14/4/2022).
Penny mengimbau masyarakat tidak mengomsumsi produk cokelat tersebut, sampai dipastikan produk telur cokelat tersebut tidak mengandung cemaran bakteri Salmonella.
“Kami tentunya mengimbau masyarakat jangan mengkonsumsi dulu dan melaporkan kami apabila ada produk Kinder dalam berbagai bentuk,” pesan Penny.
Meski sejauh ini, belum ada laporan adanya kandungan salmonella dalam produk coklat Kinder Joy di Indonesia.
“Iya belum laporan (ada kandungan salmonella), mudah-mudahan tidak ada,” tuturnya.
Adapun produk cokelat Kinder yang ditarik tersebut diproduksi oleh Ferrero N.V/S.A di Belgia. Sementara, produk Kiner yang beredar di Indonesia berasal dari India karena diproduksi oleh Ferrero India PVT, LTD.
Food Standard Agency (FSA) Inggris menerbitkan peringatan publik terkait dengan penarikan secara sukarela produk cokelat merek Kinder Surprise karena diduga terkontaminasi bakteri Salmonella (non-typhoid) pada, 2 April 2022.
Peringatan publik tersebut juga diikuti sejumlah negara di Eropa, antara lain Irlandia, Prancis, Jerman, Belanda, dan Swedia. Sejumlah konsumen mengalami gejala ringan, yaitu diare, demam, dan kram perut setelah mengonsumsi produk tersebut. (dan)