Hari Kartini 2022 Jadi Momentum Galakkan Kegiatan Turunkan Angka Kematian Ibu

kartini

Tokoh pahlawan nasional, Raden Ajeng Kartini. (Ist)

INDOPOS.CO.ID – Pakar ilmu kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama berbicara tentang Hari Kartini dari sudut kesehatan ibu. Peringatan tersebut harus dijadikan momentum menggencarkan upaya menurunkan angka kematian ibu (AKI).

Data berdasar pemodelan dilakukan gabungan beberapa badan dunia, yaitu WHO, UNICEF, UNFPA, Bank Dunia, dan the United Nations Population Division menyebutkan disebutkan Angka Kematian Ibu (AKI) Indonesia tahun 2017 adalah 177 per 100.00 kelahiran hidup.

“Peringatan Hari Kartini 21 April 2022 ini harus jadi momentum, menggalakkan kegiatan menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), para Kartini kita di masa ini dan masa depan,” kata Tjandra melalui gawai, Kamis (21/4/2022).

Jika dibanding negara lain maka angka AKI Indonesia tahun 2017 cukup tinggi, karena pemodelan yang sama menunjukkan angka kematian ibu pada 2017 di Malaysia adalah 29, Thailand 37, Filipina 121, dan India 145.

“Jadi angka Indonesia berdasar pemodelan ini yang 177 sudah lebih tinggi dari negara-negara tetangga,” beber Tjandra.

Apalagi jika pakai angka tercantum Buku Putih Reformasi Sistem Kesehatan Nasional yang dikeluarkan Kementerian PPN/Bappenas pada Maret 2022, yang sama dengan angka di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024.

RPJMN 2020-2024 menyebutkan angka kematian ibu Indonesia adalah 305 per 100.000 kelahiran (sebagai base line 2019), dan target yang harus dicapai pada tahun 2024 adalah 183 per 100.000 kelahiran hidup.

Berdasar data Kementerian Kesehatan maka pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) sepanjang tahun 2021 untuk pelayanan kesehatan Ibu Hamil adalah 61,8 persen.

Sementara untuk pelayanan kesehatan Ibu Bersalin adalah 62,5 persen. Untuk anak, capaian SPM tahun 2021 untuk pelayanan kesehatan bayi baru lahir adalah 64,1 persen dan untuk balita adalah 55,5 persen.

Disebutkan juga bahwa pelaksanaan SPM untuk pelayanan kesehatan usia pendidikan dasar pencapainnya adalah 37,3 persen. Semua angka ini targetnya harusnya adalah 100 persen.

“Artinya, masih amat banyak kerja yang harus ditingkatkan, dan mari kita mulai dari Hari Kartini 21 April 2022. Sesudah 147 tahun Ibu Kartini, maka masih tetap Angka Kematian Ibu kita tetap belum dapat dikendalikan dengan baik,” imbuh Tjandra. (dan)

Exit mobile version