INDOPOS.CO.ID – Mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Prof. Tjandra Yoga Aditama meminta, para pemudik tetap menerapkan protokol kesehatan selama masa mudik Lebaran 2022. Seperti menjaga jarak, untuk menghindari penularan Covid-19.
“Para pemudik perlu berupaya optimal untuk menjaga jarak dan menghindari kerumunan, tentu tidak terlalu mudah dan perlu disesuaikan dengan situasi lapangan yang ada,” kata Tjandra melalui gawai, Jakarta, Selasa (26/4/2022).
Sesuai anjuran WHO, maka setidaknya ada tiga hal jika seseorang harus terpaksa ada dalam kerumunan. Biasanya sering terjadi di tempat-tempat umum.
“Sedapat mungkin kalau ada kerumunan adalah di ruang terbuka, daripada di ruang tutup,” tutur Tjandra.
WHO bahkan menyebutnya sebagai open air spaces safer than enclosed spaces. Artinya ada dua hal jika harus berkumpul.
“Memang akan jauh lebih baik kalau dilakukan di udara terbuka saja. Kalau terpaksa harus di dalam ruangan maka seharusnya ada ventilasi terbuka dengan udara luar,” ujar Tjandra.
Tetap berupaya maksimal untuk menjaga jarak dengan orang lain di lingkungan tempat tinggal. WHO menyebutnya sebagai farther away from others safer than close together.
“Langkah ini untuk mencegah penularan kalau barangkali di sekitar kita ada yang batuk, bersin atau berbicara keras, dan lainnya,” ucapnya.
Upayakan jika harus ada dalam kerumunan, maka lama waktunya lebih singkat. Jika lebih pendek waktu seseorang berada dalam kerumunan maka akan lebih kecil kemungkinan tertular Covid-19.
“Kalau berlama-lama maka makin makin besar kemungkinan penularannya,” imbuh Pakar ilmu kesehatan dari Fakultas Ilmu Kedokteran (FKUI) itu.
WHO menyebutnya sebagai shorter time periods with others are safer. Artinya, jika memang terpaksa harus berada dalam kerumunan, maka direncanakan dengan baik tentang apa akan dilakukan, sehingga dalam waktu singkat dapat diselesaikan.(dan)