Cakupan Vaksinasi Belum Merata, Waspada Penularan Covid-19 saat Lebaran

Mudik Gratis DKI

Sejumlah truk mengangkut sepeda motor milik peserta Mudik Gratis DKI Jakarta 2022. (Instagram/@dihubdkijakarta)

INDOPOS.CO.ID – Mudik lebaran saat ini diriingi meningkatnya aktivitas dan mobilitas masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Hal itu dapat meningkatkan potensi penularan kasus Covid-19.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito menyatakan, capaian vaksinasi Covid-19 di daerah menjadi salah satu faktor penentu terkendalinya kasus.

Capaian vaksinasi yang tinggi akan membentuk kekebalan komunitas yang baik. Dengan meratanya kekebalan komunitas di daerah, semakin optimal kekebalan komunitas secara nasional.

Sehingga meminimalisir potensi penularan Covid-19, akibat masyarakat yang berpergian dan banyaknya perpindahan orang dari satu daerah ke daerah lainnya.

“Secara umum, capaian vaksinasi nasional sudah cukup baik, meskipun pemerataan cakupan vaksin masih harus terus ditingkatkan. Ditambah, kita masih perlu meningkatkan capaian booster,” kata Wiku dalam keterangan secara virtual, Jakarta, Kamis (28/4/2022).

Berdasarkan data capaian nasional, ada beberapa daerah dengan cakupan vaksin dosis lengkapnya belum mencapai target 70 persen.

Bila merujuk hasil survei online ketiga dari Kementerian Perhubungan tentang Potensi Pergerakan Orang Selama Angkutan Lebaran menyatakan ada lima provinsi di Pulau Jawa menjadi tujuan mudik terbanyak hingga 75 persen dari total pemudik.

Sementara data Kementerian Kesehatan menyebutkan, pada kelima provinsi tersebut cakupan vaksin dosis lengkapnya berkisar antara 78 – 100 persen.

Namun, pada cakupan vaksinasi booster-nya masih harus terus ditingkatkan karena baru dua dari lima provinsi yang mencapai target 30 persen.

Jika dirincikan lagi dari lima provinsi tersebut, rata-rata cakupan dosis lengkap kelompok rentan golongan lansia adalah 79 persen dan dosis booster 27,2 persen. Untuk anak (12 – 17 tahun) rata-rata cakupan dosis lengkap adalah 90,4 persen dan dosis booster masih 2,5 persen.

“Belum meratanya cakupan vaksin dosis lengkap, serta capaian booster yang masih perlu ditingkatkan tentunya perlu untuk menjadi kewaspadaan kita bersama,” imbuh Wiku. (dan)

Exit mobile version