Segera Periksa Jika Timbul Gejala Hepatitis Akut, Jangan Tunggu Parah

hepatitis

Ilustrasi hepatitis. Foto: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

INDOPOS.CO.ID – Pakar kesehatan anak Prof. Dr. Hanifah Oswari meminta para orang tua selalu waspada terhadap hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak. Serta harus sigap jika menemukan sejumlah gejala penyakit tersebut.

“Para orang tua harus waspada bahwa ada penyakit yang memang berbahaya, dengan waspada diharapkan kita tidak mendapatkan anak-anak kita dalam kondisi berat,” kata Hanifah saat jumpa pers virtual, Jakarta, Kamis (5/5/2022).

Berdasarkan laporan gejala awal yang timbul seperti, gejala saluran pencernaan seperti diare, mual, muntah, sakit perut, kadang disertai demam ringan.

“Kita harus waspada kalau anak anak mengalami saluran cerna. Sudah memikirkan ini ada kemungkinan bisa mengarah hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya itu,” ucapnya.

Anak-anak yang mengalami gejala tersebut segera larikan ke pelayanan kesehatan terdekat. Upaya tersebut dilakukan untuk mencegah kondisi pasien lebih parah.

“Bawa lah anak ke fasilitas kesehatan terdekat, untuk mendapat pertolongan dari tenaga kesehatan yang mereka akan memikirkan apakah diperiksa lebih lanjut mencari kemungkinan perjalannya hepatitis akut berat,” imbuh Hanifah.

Ia mengingatkan, tidak menunda-nunda penanganan penderita hepatitis akut misterius ke rumah sakit maupun pelayanan kesehatan lainnya untuk dapat menyemalatkan pasien.

“Jangan menunggu sampai gejalanya sampai kuning, jangan menunggu gejalanya lebih berat. karena kalau lebih berat kita kehilangan momentum untuk bisa menolong lebih cepat,” ujarnya.

Kondisinya bisa makin parah jika terjadi penurunan kesadaran. Tentu itu akan membuat dokter hanya memiliki kesempatan menolongnya menjadi lebih sedikit.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus Hepatitis Akut yang Belum Diketahui Penyebabnya (Acute Hepatitis of Unknown Etiology) yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia sejak 15 April 2022.

Tiga pasien anak dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo (RSCM) Jakarta dengan dugaan penyakit tersebut meninggal dunia. Kematian ketiganya dalam waktu berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 31 April 2022. (dan)

Exit mobile version