Cegah Penyebaran Hepatitis Akut, DPRD DKI Usulkan Hal Ini

hepatitis

Ilustrasi penyakit Hepatitis. Foto: Ist

INDOPOS.CO.ID – Anggota DPRD DKI Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) August Hamonangan meminta, Pemprov DKI Jakarta bergerak cepat untuk mengatasi penyebaran penyakit hepatitis akut yang misterius.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan kasus tersebut sebagai kejadian luar biasa atau Disease Outbreak News (DONs) pada 15 April 2022. Kasus hepatitis akut itu disebut misterius karena belum diketahui penyebabnya.

“Dinas kesehatan DKI Jakarta harus secepatnya, menginstruksikan kesiapan dan kesiagaan semua fasilitas pelayanan kesehatan mencegah dan mengantisipasi maraknya penyebaran virus Hepatitis ini,” kata August melalui gawai, Jakarta, Jumat (6/5/2022).

Dalam fasilitas pelayanan kesehatan harus ada Dokter spesialis penyakit dalam atau internis. Dokter tersebut menangani berbagai keluhan dan masalah kesehatan mencakup organ tubuh bagian dalam. Gastroenterologi-hepatologi misalnya.

“Demikian halnya tenaga kesehatan khususnya Dokter spesialis penyakit Dalam, harus tersedia minimal di tiap-tiap RSUD seluruh DKI Jakarta,” ucap August.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah meningkatkan kewaspadaan dalam dua pekan terakhir mengeluarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology.

Kemenkes meminta dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), laboratorium kesehatan masyarakat, dan rumah sakit antara lain memantau dan melaporkan kasus sindrom penyakit kuning akut di Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR).

Adapun gejala yang ditandai dengan kulit dan sklera berwarna ikterik atau kuning dan urin berwarna gelap yang timbul secara mendadak dan memberikan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat serta upaya pencegahannya melalui penerapan perilaku hidup bersih dan sehat.

Tiga anak di Indonesia meninggal dunia dengan dugaan hepatitis akut gejala berat. Pasien berasal dari rumah sakit berbeda di daerah Jakarta Timur dan Jakarta Barat.

Ketiganya kemudian dirujuk di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Namun, nyawanya tak tertolong. Mereka meninggal dalam kurun waktu yang berbeda dalam dua minggu hingga 30 April 2022. (dan)

Exit mobile version