INDOPOS.CO.ID – Kasus hepatitis akut misterius yang menyerang anak masih menjadi perbincangan banyak pihak. Penyakit tersebut belum diketahui etiologi atau penyebabnya. Dari kejadian itu mungkinkan pembelajaran tatap muka (PTM) dihentikan.
Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dokter Muzal Kadim menyatakan, pihaknya belum dapat memberikan rekomendasi pembelajaran langsung di sekolah ditunda sementara.
Pemerintah sedang berupaya untuk melakukan investigasi penyebab kejadian hepatitis akut tersebut, melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap.
“Sampai saat ini, belum ada keputusan menyarankan PTM (ditunda). Karena tidak tahu dalam perkembangan lebih lanjut. Saat ini kita masih dalam tahap investigasi,” ucap Dokter Muzal dalam jumpa pers virtual, Jakarta, Sabtu (7/5/2022).
Indonesia telah melaporkan ada tiga kasus diduga terjangkit hepatitis akut misterius. Mereka masuk kriteria pending klasifikasi, karena masih ada pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan.
Terutama pemeriksaan adenovirus dan pemeriksaan Hepatitis E, yang membutuhkan waktu antara 10 sampai 14 hari ke depan.
“Apakah benar-benar sudah ada kasusnya masuk ke indonesia? masih jarang-jarang atau sudah banyak kasus di daerah-daerah,” kata Muzal.
Penyakit hepatitis akut misterius yang menyasar anak-anak ini sudah terjadi di berbagai negara. WHO mencatat ada 170 kasus dengan tingkat fatalitas satu orang. Sementara di Indonesia ada tiga kasus dan ketiganya meninggal.
Tiga pasien anak dirawat di RSCM Jakarta dengan dugaan penyakit itu meninggal dunia. Kematian ketiganya dalam waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 31 April 2022.
Ketiga pasien tersebut merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Gejala yang ditemukan pada pasien-pasien ini adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran.(dan)