Pemerintah Diminta Jelaskan Klasifikasi Temuan 15 Kasus Hepatitis Akut Misterius

hepatitis

Ilustrasi hepatitis. Foto: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

INDOPOS.CO.ID – Pakar ilmu kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama meminta pemerintah menjelaskan klasifikasi 15 kasus hepatitis akut misterius ditemukan di Indonesia.

Ia mengemukakan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) membagi definisi kasus Hepatitis akut menjadi tiga. Ditambah satu catatan khusus. Pertama, kasus terkonfirmasi (confirmed) yang secara jelas belum ada definisinya.

Kelompok definisi kasus ke dua adalah probable, yaitu pasien menunjukkan gejala penyakit hepatitis akut (tanpa adanya virus hepatitis A sampai E), dengan kadar serum transaminase >500 IU/L (AST atau ALT), berumur di bawah 16 tahun, terjadi sejak Oktober 2021.

Kelompok definisi kasus ke tiga adalah Epi-linked, atau ada hubungan epidemiologik. Kelompok tersebut ialah seseorang menunjukkan gejala penyakit hepatitis akut (tanpa adanya virus hepatitis A sampai E).

WHO juga memberi catatan khusus, jika pasiennya ada gejala dan keluhan sesuai hepatitis tetapi, hasil laboratorium serologi untuk mendeteksi virus A sampai E belum ada dan masih ditunggu, maka dapat disebut sebagai pending classification.

“Akan baik kalau dijelaskan yang 15 kasus itu apakah termasuk klasifikasi WHO “probable”, “epi-linked” atau masih “pending,” kata Tjandra melalui gawai, Jakarta, Selasa (10/5/2022).

Setidaknya akan baik kalau disebutkan bagaimana hasil pemeriksaan virus hepatitis A sampai E pada 15 kasus itu.

Penyebab hepatitis bisa diketahui setidaknya dengan penelitian terhadap lima aspek, yaitu perubahan adenovirus, virus-virus lain yang berperan menimbulkan penyakit, faktor lain seperti toksin, pencemaran makanan atau aspek lingkungan.

“Tentu akan lebih baik lagi, kalau dari 15 kasus itu disampaikan juga informasi hasil laboratorium virus lain, seperti SARS-COV-2, Adenovirus, Epstein Barr dan lainmya, atau mungkin juga toksin, ada tidaknya autoimun dan lainnya,” tutur Tjandra.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, 15 kasus hepatisis akut misterius di temukan di Indonesia. Kasus tersebut ditemukan sejak 27 April 2022.

“Tanggal 27 April, Indonesia menemukan tiga kasus di Jakarta dan kita keluarkan edaran agar semua rumah sakit dan dinsos melakukan surveillance. Sampai sekarang di Indonesia ada 15 kasus,” kata Budi dalam keterangan resmi, Senin (9/5/2022). (dan)

Exit mobile version