INDOPOS.CO.ID – Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Arum Ambarsari mengungkap, satu kasus meninggal dugaan hepatitis akut misterius yang menyerang anak berusia 8 tahun. Klasifikasinya masuk kasus probable hepatitis akut.
Kasus probable didedinisikan merupakan seseorang dengan hepatitis akut (virus non-hepatitis A, B, C, D, E) dengan AST (aspartat aminotransferase) atau ALT (alanin aminotransferase) lebih dari 500 IU/L, berusia kurang dari 16 tahun (sejak 1 Januari 2022).
“Pasien probable Hepatitis akut, yang belum diketahui sebabnya. Sudah meninggal di Tamansari Jakbar,” kata Arum saat dikonfirmasi wartawan, Jakarta, Kamis (12/5/2022).
Ia mengemukakan, gejala awal yang dialami seoang anak tersebut yakni, mual, muntah, diare dan disertai demam hingga hilang kesadaran. Pasien sempat dirawat di RSUD Sawah Besar, Jakarta Pusat.
“Setelah itu ditelusuri, ternyata sudah sakit di rumah sejak awal April 2022, namun tidak berobat. Setelah agak parah, datang ke RSUD Sawah Besar, dan dirujuk ke RSCM,” tutur Arum.
Sejauh ini, pihaknya telah melakukan investigasi ke rumah pasien, melakukan penyelidikan epidemiologi, termasuk menggali riwayat penyakit dan pengobatan pasien.
Termasuk melakukan sosialisasi sebagai kewaspadaan pencegahan meluasnya penyeraban kasus hepatitis akut misterius tersebutm
“Meneliti faktor lingkungan yang menyebabkan risiko terjadinya Hepatitis akut. Melakukan edukasi dan sosialisasi di lingkungan sekitar rumah pasien,” ujarnya.
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat ada tiga kasus hepatitis akut misterius. Ketiga pasien anak yang dirawat di RSCM dengan dugaan hepatitis akut itu meninggal dunia dalam kurun waktu yang berbeda dalam rentang dua pekan terakhir hingga 30 April 2022.(dan)