Pasien Bergejala Hepatitis Akut Harus segera Dirujuk ke Rumah Sakit

Hepatitis

ilustrasi sakit hepatitis/ Foto: dok Indopos

INDOPOS.CO.ID – Juru Bicara Kementerian Kesehatan sekaligus Direktur Utama RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, dr. Mohammad Syahril meminta, tenaga kesehatan lebih sigap menangani pasien yang menunjukan gejala diduga hepatitis akut misterius.

Berkaca dari temuan pertama penyakit tersebut di Jakarta, yang meninggal dunia karena kondisinya sudah parah ketika dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.

Kasus pertama itu tercatat ada tiga pasien diduga menderita hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya. Mereka meninggal dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022

“Jadi, kalau ada masyarakat yang dibawa ke tempat kita, klinik puskesmas lihat tanda (hepatitis akut) jangan lama lagi. Harus segera dirujuk,” kata Dokter Syahril saat dihubungi, Jakarta, Selasa (17/5/2022).

Ia menekankan, jika pasien datang dengan keluhan diare, muntah, mual, segeralah tenaga kesehatan melakukan penanganan sesuai instruksi yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Masyarakat dan orang tua harus dapat mengenali tanda munculnya penyakit dugaan hepatitis akut. Sehingga anak yang terinfeksi penyakit itu dapat tertolong.

“Masyarakat juga harus tahu. Langsung saja nanti bawa ke rumah sakit katakan lah besar,” tutur Syahril.

Kasus pertama dugaan hepatitis akut misterius di Jakarta yang menelan korban jiwa menjadi pejajaran berharga. Tentu tidak bisa menyalahkan siapapun dalam upaya penanganan penyakit tersebut.

“Ini pengalaman berharga. Kalau kemarin kita tidak bisa menyalahkan siapa-siapa, termasuk orang tua. Mungkin belum pengalaman. Semua harus peduli,” ujarnya.

Anak perempuan berinisial A (8) di Jakarta Barat meninggal dunia dugaan hepatitis akut. Pihak orang tua baru mengetahui anaknya terjangkit penyakit tersebut setelah dirawat di RSCM.

Anak itu awalnya sempat dibawa ke klinik, namun dokternya hanya bilang menghabiskan obat dan diminta untuk cek darah ke rumah sakit. Kondisi anak terus memburuk, hingga tangga 17 April dirawat di RSCM, berselang dua hari atau tepatnya tanggal 19 April 2022 dinyatakan telah meninggal dunia.(dan)

Exit mobile version