Suspek Hepatitis Akut di Indonesia Jadi 14 Kasus, Terbanyak dari Jakarta

suspek

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril memberikan keterangan soal update perkembangan kasus hepatitis akut di Indonesia. Foto: YouTube Kemenkes

INDOPOS.CO.ID – Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengemukakan, pada awalnya dugaan atau suspek pasien hepatitis akut terdapat 27 kasus secara kumulatif. Data itu tercatat hingga Selasa (17/5/2022). Dari jumlah tersebut, rinciannya terdapat 13 kasus berstatus pending klasifikasi dan satu kasus probable. Sementara 13 kasus berstatus discarded atau dikeluarkan dari dugaan penyakit tersebut.

“Kita sebut kasus dugaan hepatitis akut itu, per tanggal 17 Mei itu ada 14 kasus yaitu probabel satu kasus. 13 Kasus pending,” kata Syahril dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu (18/5/2022).

14 kasus dugaan kasus hepatitis akut itu terdeteksi di enam provinsi yaitu Sumatera Utara 1 kasus (pending klasifikasi), Sumatera Barat 1 kasus (pending klasifikasi), Jambi 1 kasus (pending klasifikasi), DKI Jakarta 1 kasus (probable) dan 7 kasus (pending klasifikasi), serta Jawa Timur 3 kasus (pending klasifikasi).

“Dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi. Paling banyak DKI Jakarta, Kalimantan Timur satu kasus, Jawa Timur ada tiga kasus pending dan dua kasus discarded,” tutur Syahril.

Ia mengemukakan, terdapat perubahan jumlah kasus hepatitis akut yakni awalnya dua kasus menjadi satu. “Tadinya dua probable, tanggal 16 Mei menjadi satu. Kemudian terjadi pengurangan satu kasus di discarded karena hepatitis A (positif),” bebernya.

“Kemudian ada tambahan dua kasus kemarin, laporan baru masuk dalam kasus pending. Jadi ada 14 kasus dengan provinsi tadi,” tambahnya.

Dari segi usia, kelompok umur di bawah 5 tahun paling banyak terinfeksi hepatitis akut yaitu sebanyak tujuh orang, usia 6-10 ada dua orang, dan usia 11-16 sebanyak lima orang.

Kementerian Kesehatan melaporkan telah menemukan dugaan kasus Hepatitis Akut belum diketahui penyebabnya kepada 18 orang pada 14 Mei 2022.

Kasus tersebut berasal dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan Timur. Paling banyak di DKI Jakarta dengan 12 kasus.

Dari 18 kasus tersebut, sembilan kasus masuk status pending classification, tujuh discarded, satu dalam proses verifikasi dan satu probable. tujuh kasus discarded terdiri dari satu orang positif Hepatitis A, satu orang positif Hepatitis B, satu orang positif Tifoid, dua orang demam berdarah dengue, dua lainnya berusia lebih dari 16 tahun. (dan)

Exit mobile version