Australia Laporkan Kasus Cacar Monyet, Indonesia Diminta Waspada

Cacar Monyet

Ilustrasi Gejala Cacar Monyet. Foto: Istimewa

INDOPOS.CO.ID – Pakar ilmu kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama meminta Indonesia mewaspadai dan melakukan pengawasan kasus cacar monyet. Sebab, Negara Australia telah melaporkan dugaan penyakit tersebut.

“Kita tahu bahwa sudah dilaporkan juga dugaan kasus dari Australia. Artinya, kita di Indonesia perlu memahami penyakit ini dan melakukan pengendalian Cacar Monyet bila diperlukan,” kata Tjandra melalui gawai, Jakarta, Sabtu (21/5/2022).

Australia melaporkan kasus cacar monyet pertama pada, Jumat (20/5/2022). Kasus terjadi pada dua seorang pelancong pria usinya sekitar 40 tahun. Dia baru kembali dari Inggris.

Departemen kesehatan negara bagian Victoria melaporkan, seorang pria yang tiba di Melbourne baru-baru ini terkena virus cacar monyet. Sementara di Sydney diduga teridentifikasi penyakit tersebut setelah bepergian ke Eropa

Kasus cacar monyet telah diidentifikasi di beberapa negara non-endemik dalam beberapa pekan terakhir. Di antaranya Inggris, Italia, Portugal, Spanyol, Kanada, dan Amerika Serikat.

Adapun gejalanya yakni demam, sakit kepala, dan ruam kulit mulai dari wajah dan menyebar ke seluruh tubuh. Orang dapat tertular cacar monyet melalui kontak secara langsung dengan mereka yang terinfeksi virus.

Cacar monyet sebagian besar terjadi di Afrika barat dan tengah. Cacar Monyet merupakan virus langka mirip dengan cacar manusia, meskipun lebih ringan. Virus tersebut pertama kali direkam di Republik Demokratik Kongo pada 1970-an. Kasus di Afrika Barat telah meningkat dalam dekade terakhir. (dan)

Exit mobile version