Viral Konvoi Khilafatul Muslimin, Wasathi: Tolak Keberadaannya di NKRI

teroris

Ilustrasi teroris. Foto: Dokumen Polri

INDOPOS.CO.ID – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Wadah Silaturohim Khatib Indonesia (Wasathi) siap pasang badan apabila Khilafatul Muslimin benar-benar terbukti ingin merubah ideologi Pancasila dan berpotensi merongrong kedaulatan NKRI.

Pernyataan tersebut diungkapkan Sekjen Wasathi Ustadz Madinah dalam keterangan, Rabu (1/6/2022). Dalam momentum hari kelahiran Pancasila serta sebagai ikhtiar menjaga keutuhan Pancasila dan NKRI, maka dengan sangat tegas khilafatul muslimin tidak boleh berada dalam NKRI.

“Kami terbuka dan sangat bersedia menerima kehadiran organisasi atau kelompok manapun sepanjang eksistensi mereka tidak berpotensi menyebarkan ideologi yang bertentangan dengan konsensus nasional,” imbuhnya.

Kendati, diakui DPP Wasathi tidak memiliki kewenangan selain menyerukan penolakan. Dan seruan ini hanyalah bagian dari elemen sebagaimana anak bangsa lainya. Untuk itu, menurut dia, TNI-Polri harus lebih aktif mengidentifikasi adanya gerakan dari kelompok yang bertujuan mencederai nilai luhur Pancasila.

“Karena kami ini hanya bagian dari anak bangsa sebagaimana yang lain, yang tidak punya wewenang dalam penindakan,” ungkapnya.

“Namun Demi Allah, kami siap dan bersedia berhadapan dari segi apapun apabila Khilafatul Muslimin benar-benar bertujuan mendirikan Khilafah di NKRI,” tegasnya.

Sebelumnya viral di media sosial konvoi motor membawa poster hingga bendera dengan tulisan ‘Khilafatul Muslimin’ di Brebes, Jawa Tengah, dan Cawang, Jakarta Timur.

Khilafatul Muslimin adalah kelompok yang bercita-cita membangun kembali kekhalifahan pasca runtuhnya Kekhalifahan Turki Ustmani pada 1924. Pada 18 Juli 1997, Abdul Qadir Hasan Baraja membuat konsep Maklumat Khilafatul Muslimin sekaligus meneguhkan dirinya sebagai Amirul Muminin atau Pemimpin Umat Islam.

Khilafatul Muslimin mempunyai struktur mulai dari Khalifah, Wuzara (Menteri) hingga pejabat terendah sebagaimana pemerintahan sebuah kerajaan atau negara. Meskipun terang-terangan menyerukan Kekhalifahan, kelompok ini menolak jika dikaitkan dengan kelompok berfaham radikal.

Namun beberapa pihak menganggap bahwa kelompok ini adalah embrio dari kelompok Negara Islam Indonesia (NII). Tertangkapnya tersangka teroris berinisial NAS di Tambun, Bekasi pada 13 Oktober 2019 silam yang dalam penyidika Polisi ternyata bagian dari Khilafatul Muslimin. (nas)

Exit mobile version