Ini 3 Pesan Terkait Penanganan Darurat Bencana Gempa di Mamuju

mamuju

Posko pengungsian korban gempa berkekuatan M 5,8 yang mengguncang Mamuju di Kawasan Stadion Manakarra Mamuju. Foto: BNPB

INDOPOS.CO.ID – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyampaikan, tiga hal penting terkait penanganan darurat gempa berkekuatan magnitudo 5.8 di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).

Pertama, ia meyakinkan masyarakat tidak perlu takut berlebihan pasca kejadian tersebut. Berdasarkan fakta di lapangan, sebagian besar masyarakat memilih tinggal di tenda pengungsian disebabkan faktor trauma.

Pemerintah Pusat melalui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis pernyataan bahwa gempabumi M 5.8 Mamuju tidak berpotensi tsunami dan minim gempa susulan. Sehingga bagi masyarakat yang masih mengungsi diharapkan tidak larut dalam kepanikan.

“Mohon disampaikan kepada masyarakat tidak usah panik. Yang masih berada di tempat pengungsian di dataran tinggi agar turun dan kembali ke rumah,” kata Suharyanto dalam keterangannya, Jumat (10/6/2022).

Selanjutnya, ia meminta pemerintah daerah setempat menetapkan status tanggap darurat bencana, dan membentuk Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat. Kaji cepat kebutuhan, pendataan dan distribusi bantuan dapat lebih terorganisir dan optimal.

“Mohon setelah ini status tanggap darurat. Disusun organisasinya, dilihat tingkat kerusakannya. Sehingga kegiatan tanggap darurat bisa terpadu,” ujar Suharyanto.

Selain itu, ia menitipkan pesan tentang pentingnya peningkatan kesadaran masyarakat terkait mitigasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi segala ancaman bencana.

“Budaya sadar bencana ini harus terus kita tingkatkan. Ini mungkin ke depan akan jadi program untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Sulawesi Barat, bahwa tanah yang ditempati rawan bencana,” ucapnya.

Gempa berkekuatan magnitudo 5,8 mengguncang Mamuju pada Rabu (8/6/2022) siang. Di sejumlah lokasi pengungsian pemerintah setempat dibantu TNI/Polri telah membuka dapur umum untuk menangani kebutuhan logistik bagi warga terdampak gempa. (dan)

Exit mobile version