INDOPOS.CO.ID – Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PKS, Amin Ak menanggapi rencana Menko Maritim dan Investasi (Menkomarinves), Luhut Binsar Panjaitan yang ingin menghapus minyak goreng curah.
Pemerintah sebaiknya fokus memenuhi janjinya, untuk menurunkan harga minyak goreng curah hingga stabil di level HET Rp 14 ribu per liter atau Rp 15.500 per kilogram.
Amin meminta pemerintah untuk tidak kontraproduktif dengan melempar wacana baru, sementara akar masalahnya belum dituntaskan.
“Penunjukan Menko Luhut, antara lain ditugasi untuk menertibkan harga. Ini sudah dua pekan kok masih saja mahal, malah melempar masalah baru,” kata Amin melalui gawai, Jakarta, Selasa (14/6/2022).

Ia mendesak pemerintah mengutamakan kebutuhan rakyat dalam memenuhi kebutuhan minyak goreng dengan harga terjangkau. Jangan menutupi persoalan yang sebenarnya dengan melempar wacana penghapusan minyak goreng curah.
“Jangan kuras energi rakyat untuk hal-hal yang kontraproduktif. Dari dulu kan akar masalahnya konsistensi dan ketegasan pemerintah menegakkan aturan yang dibuatnya sendiri,” nilainya.
Jika sampai minyak goreng curah dihapus, apakah rakyat miskin harus membeli minyak goreng kemasan yang harganya Rp22.000 – Rp24.000 per liter?
Hingga saat ini, mengutip hargapangan.id, harga minyak goreng curah masih di level Rp 18.100 per liter. “Di mana keberpihakan pemerintah kepada rakyat kecil sebagaimana diamanatkan dalam konstitusi?,” tutur Amin.
Menteri Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan pemerintah akan berangsur-angsur menghapus
minyak goreng curah. Menurutnya, minyak goreng semuanya akan dibungkus dengan kemasan sederhana.
“Nanti secara bertahap kita akan hilangkan curah menuju kemasan sederhana. Karena curah itu kurang higienis. Itu yang akan kita lakukan,” ujar Luhut, Jumat (10/6/2022). (dan)