Kasus Covid-19 Kembali Melonjak, Pemakaian Masker di Luar Ruangan Masih Perlu!

ppkm jawa-bali

Warga Jakarta beraktivitas dengan menerapkan protokol kesehatan saat PPKM Level 1. Foto: Instagram/@dkijakarta

INDOPOS.CO.ID – Kasus konfirmasi positif Covid-19 terus meningkat selama beberapa hari terakhir. Berdasar data terbaru, Rabu (22/6/2022) tercatat hampit 2.000 kasus baru. Padahal 22 Mei kasus baru 227 orang dan 23 Mei 174 orang.

Pakar ilmu kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, kenaikan kasus Covid-19 meningkat sekitar 10 kali lipat. Karenanya perlu kewaspadaan dan melakukan sejumlah hal.

“Pertama, jelas Covid-19 masih “unpredictable”, dan rendahnya jumlah test (dan pemeriksaan WGS) akan membuat kita makin sulit menilai perkembangan perangai virus,” kata Tjandra melalui gawai, Jakarta, Kamis (23/6/2022).

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) telah merilis tiga kemungkinan skenario pandemi dapat berkembang tahun 2022. Pertama, virus terus berevolusi dengan tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkan semakin berkurang seiring waktu.

Ilustrasi pemakaian masker. Foto: dok. Kemenkes

Kedua, dalam skenario kasus terbaik, ada kemungkinan varian yang lebih ringan muncul, dan booster atau formulasi vaksin baru tidak diperlukan. Ketiga, dalam skenario terburuk, varian yang lebih mematikan dan sangat mudah menular muncul.

“Ini juga sebabnya WHO menyebut ada tiga skenario virus di 2022 (base, best, worse), dan kita belum tahu mana yang akan terjadi,” ujar Tjandra.

Upaya lainnya, mempertimbangkan aturan pelonggaran menggunakan masker di luar ruangan. Menurutnya, pemakain masker tetap harus dilakukan, untuk mencegah penularan mutasi subravarian Omicron.

“Kedua, masker di luar ruangan jelas masih perlu, setidaknya untuk yang berisiko,” tutur Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu.

Ada dua jenis risiko penularan. Pertama pada mereka yang lansia, komorbid, gangguan imun, kedua pada keadaan dimana risiko penularan lebih besar (kerumunan banyak orang, kontak dengan mereka yang bergejala). “Tentu prokes secara umum harus jadi perhatian,” imbuhnya. (dan)

Exit mobile version