INDOPOS.CO.ID – Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin berpendapat, jabatan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) sepeninggal Tjahjo Kumolo bakal diisi sosok loyalis partai PDI Perjuangan.
“Memang yang jadi menteri itu orang atau tokoh yang berjuang banyak untuk PDIP dan dekat dengan Megawati Soekarnoputri,” kata Ujang saat dihubungi, Jakarta, Senin (4/7/2022).
Jika melihat skala yang didahulukan mestinya Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Tanpa melangkahi keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan, tentu kembali lagi pada diri yang bersangkutan bersedia atau tidak.
“Kalau kita lihat tingkat prioritas mestinya jatuh pada pak Hasto sebagai Sekjen, tapi dari dulu jadi menteri tidak mau. Tidak tahu sekarang mau atau tidak,” ujar Ujang.
Namun, sejumlah nama lain juga berpeluang bisa mengisi jabatan Menpan-RB. Bisa saja kalangan anggota DPR atau kepala daerah.
“Kalau pak Hasto tidak mau, akan (pindah-red) ke tangan lain yang sudah berjuang. Bisa Bambang Pacul (Ketua Komisi III DPR), Olly Dondokambey (Gubernur Sulawesi Utara), (Ketua DPP PDI-P) Djarot Saiful Hidayat mungkin,” tutur Ujang.
“Intinya tokoh yang sudah berdarah-darah di partai. Tokoh senior dengan jasa banyak, lalu dekat dengan Megawati,” tambahnya.
Jika mengitung kalkulasi dari ketiga nama tersebut, menurutnya Olly Dondokambey lebih berpeluang menjadi Menpan-RB. “Kelihatanhya Hasto ngga mau. Olly punya peluang. Tapi dia harus mundur dari Gubernur,” nilainya.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD kini menjabat sebagai Menpan RB ad interim sejak Tjahjo Kumolo menjalani perawatan secara intensif di rumah sakit pada pertengahan Juni 2022.
Menpan RB Tjahjo Kumolo meninggal dunia di Rumah Sakit Abdi Waluyo Jakarta pada Jumat (1/7/2022). Tjahjo dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan. (dan)