Menkeu Prediksi Milenial Susah Beli Rumah, DPR: Pemerintah Pesimistis Jaga Suku Bunga

Ahmad-Najib-Qodratullah

Anggota Komisi XI DPR Ahmad Najib Qodratullah. Foto: DPR RI untuk INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Anggota Komisi XI DPR Ahmad Najib Qodratullah menanggapi pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati soal milenial bakal semakin sulit memiliki rumah, karena tingginya suku bunga akibat inflasi berpotensi mengerek suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Belum lagi melonjaknya harga tanah dan bahan bangunan tidak bisa diikuti daya beli generasi muda. Namun, hal tersebut dinilainya merupakan sikap pesimis pemerintah dalam menjaga suku bunga.

“Jangan-jangan ini pertanda pemerintah sedikit pesimis dalam menjaga suku bunga,” kata Najid saat dikonfirmasi wartawan, Jakarta, Kamis (14/7/2022).

Ia meminta pemerintah dapat memastikan program rumah subsidi yang disediakan masih dalam kemampuan daya beli masyarakat. Termasuk sektor perbankan di tanah air memberikan fasilitas kredit terjangkau.

“Pastikan rumah subsidi kita masih dalam jangkauan kemampuan daya beli masyarakat. Kemudian, perbankan turun memberikan fasilitas kredit yang terjangkau sehingga masyarakat akan lebih mudah memiliki rumah,” ujar Najib.

Ia mengaku, kerap mendengar keluhan tentang masyarakat mengenai harga perumahan yang mulai sulit dibeli. Meski suku bunga sekarang relatif lebih rendah dbanding negara lain di dunia.

“Masih seringkali terdengar keluhan dari masyarakat tentang harga perumahan yang mulai sukar dijangkau masyarakat,” tutur Najib.

Sri Mulyani mengemukakan, adanya backlog perumahan di Indonesia sebesar 12,75 juta. Hal itu disampaikan saat berbincang di webinar Road to G20-Securitization Summit 2022 hari pertama awal Juli 2022.

Merujuk definisi dari situs Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kemenkeu, angka ini menunjukkan bahwa ada 12,75 juta rumah tangga yang saat ini masih tinggal di rumah yang bukan miliknya: bisa ngontrak, numpang di rumah orang tua, mertua, saudara, atau tinggal di rumah rusak tak layak huni.(dan)

Exit mobile version