Pendeta-Ustaz Jadi Korban, GKII Sesalkan Aksi Brutal KKB di Nduga

kkb

Ilustrasi KKB. Foto: dok indopos.co.id

INDOPOS.CO.ID – Ketua I Persekutuan Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Pendeta Petrus Bonyadone menyayangkan aksi brutal di Nduga, Papua. “Kita sesali adanya korban berjatuhan, masyarakat sipil termasuk tokoh agama, yakni pendeta dan Ustaz, ini kasus kejahatan,” ujar Pendeta Petrus dalam keterangan, Senin (25/7/2022).

Ia mengatakan, pendeta adalah bekerja dan melayani umat, berada di tengah-tengah tanpa memiliki kepentingan tertentu, yang harusnya dilindungi bukan malah dijadikan korban. Terlebih sosok Pendeta Elias Serbaye merupakan warga asli Nduga.

“Dia membela warga sipil, Dia membela saudara-saudara yang dari luar itu sehingga jadi korban. Kami ‘gereja’ telah bersikap netral, kami merangkul semua pihak dan tidak punya kepentingan apapun,” katanya.

“Kami sesali, kenapa justru kami menjadi korban. Almarhum Pendeta Elias Serbaye bukan orang lain, karena masih satu suku dan satu daerah,” imbuhnya.

Ia berharap kasus tersebut harus menjadi perhatian serius. Aksi tersebut adalah kasus kejahatan dan harus ditangani secara serius oleh pihak berwajib.

“Semua pihak harus bekerjasama untuk menyelesaikan kasus tersebut, baik tokoh adat, agama, pemerintahan dan aparat TNI-Polri,” katanya.

“Saya pribadi melihat hal ini mungkin perlu diberikan ruang khusus bagi pemerintah daerah setempat dengan aparat keamanan untuk menyelidiki secara baik,” imbuhnya.

Sebelumnya, aksi brutal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Nduga telah membunuh 13 orang warga sipil. Seorang Pendeta asli Nduga yakni Pendeta Elias Serbaye dan juga seorang Ustaz Daeng Marannu turut menjadi korban dalam aksi brutal tersebut. (nas)

Exit mobile version