Semua Ponsel Terkait Adu Tembak Diperiksa Komnas HAM, Termasuk Milik Ferdy Sambo

Choirul-Anam

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam. (Komnas HAM)

INDOPOS.CO.ID – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendalami keterangan Tim Digital Forensik dan Laboratorium Forensik (Labfor) Polri untuk mengungkap peristiwa baku tembak sesama polisi di kawasan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan. Seluruh barang bukti digital bakal diselidiki.

Laboratorium forensik (labfor) berkaitan dengan pemeriksaan terhadap ponsel atau handphone (hp) setiap orang dalam rentetan peristiwa itu. Di antaranya Brigadir J maupun Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo.

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan, pemeriksaaan yang bakal dilakukannya menggali keterangan soal kepemilikan jumlah ponsel, keberadaan hingga percakapan.

“Semua hp terkait peristiwa ini pasti kami akan tanya, contohnya misalnya hp-nya (Brigadir) J, itu kami akan tanya di mana posisinya, apa isinya. Termasuk misalnya hp-nya Irjen Sambo itu kami akan tanya di mana dan apa isinya dalam konstruksi peristiwa ini,” kata Anam di Jakarta, Rabu (27/7/2022).

Sementara dari Tim Digital Forensik akan meminta keterangan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian peristiwa penembakan. Sekaligus mendalami soal tidak berfungsinya CCTV di rumah Ferdy Sambo.

Ilustrasi rekaman CCTV. Foto: Freepik

“Iya, kalau di Irjen Sambo CCTV-nya rusak di rumahnya, kenapa kok rusak? Sejak kapan rusak, itu pasti kami tanya. Soal yang baru didapatkan dalam lingkungan sekitar itu juga kami akan tanya,” ujar Anam.

Tragadi berdarah itu, melibatkan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dengan rekannya Bharada E di rumah dinas Kepala Divisi (Kadiv) Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri nonaktif, Irjen Ferdy Sambo.

Akibat kejadian itu Brigadir J dilaporkan meninggal dunia. Komnas HAM telah melakukan permintaan keterangan dari para ajudan Irjen Ferdy Sambo soal penyebab kematian Brigadir J pada, Selasa (26/7/2022).

Sementara kemarin lusa, telah memeriksa Tim Forensik Kepolisian Indonesia (Polri), yang sempat mengotopsi jenazah Brigadir J. Termasuk mengecek jenazah sebelum dan sesudah diotopsi. (dan)

Exit mobile version