INDOPOS.CO.ID – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) membenarkan, bahwa ada komunikasi antara Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J dengan kekasihnya Vera Simanjuntak sebelum dilaporkan meninggal dunia.
Brigadir J meninggal dunia diduga terlibat baku tembak dengan rekannya Bharada E di rumah dinas Kepala Divisi (Kadiv) Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri, Inspektur Jenderal (Irjen) Ferdy Sambo, Jumat (8/7/2022).
“Dalam data kami memang pada tanggal 8 Juli itu jam 16.31 WIB persis, karena kemudian kami croscek lagi sama,” kata Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik di Jakarta, Selasa (2/8/2022).
Keterangan komunikasi dari keluarga mendiang Brigadir J memang sempat viral di media sosial. Itu diperkuat dengan adanya tangkapan layar yang diunggah kekasihnya tersebut.
“Dia kirimkan screenshot-nya 16.31 WIB, masih berkomunikasi seperti itu,” tutur Taufan.
Sejauh ini, Komnas HAM telah memeriksa seluruh ajudan Ferdy Sambo dan pengurus rumahnya. Serta Tim Forensik Kepolisian Indonesia (Polri), yang sempat mengotopsi jenazah Brigadir J alias Nofryansah Yosua Hutabarat. Termasuk mengecek jenazah sebelum dan sesudah diotopsi.
Selain itu, mendalami keterangan Siber Bareskrim dan Digital Forensik Puslabfor Mabes Polri. Ada 20 rekaman CCTV dari 27 titik yang diperiksa disita. Salah satunya, CCTV berada di sekitar rumah dinas Ferdy Sambo.
“Kita sudah (memeriksa) seluruh ajudan dan beberapa orang petugas dan sipil yang di rumah pak Ferdy Sambo yang di Saguling Tiga, dengan yang bekerja di Magelang. Kemudian dari beberapa pihak lain, yang menyaksikan atau berada di titik-titik tertentu,” bebernya.
Polri telah menaikkan status kasus baku tembak sesama polisi di rumah dinas Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Inspektur Jenderal (Irjen) Ferdy Sambo ke tahap penyidikan.
Ada dua laporan yang dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan dalam kasus itu, yakni terkait pelecehan dan pengancaman terhadap istri Ferdy Sambo. (dan)