Kecelakaan Maut di Bekasi, KPAI Minta Fasilitas Keamanan Anak Ditingkatkan

Ilustrasi-Kecelakaan

Ilustrasi kecelakaan lalu lintas. Foto: Freepik

INDOPOS.CO.ID – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta agar keamanan dan keselamatan murid di sekolah lebih ditingkatkan, menyusul kejadian kecelakaan maut truk trailer menabrak tiang BTS di Kota Baru, Jalan Sultan Agung, Kranji, Bekasi.

Insiden itu menyebabkan puluhan orang luka-luka dan menelan korban jiwa. Sebagian korban diketahui anak-anak. Peristiwa tersebut terjadi dekat di SDN 02 dan 03 Kota Baru.

“Dengan tidak ada batasan yang tegas antara sekolah dengan jalan raya dan menempelnya tiang BTS yang berdiri di gedung sekolah. Perlu dikaji kembali, apakah keamanan yang ada, sudah standard,” kata komisioner KPAI Jasra Putra melalui gawai, Jakarta, Rabu (31/8/2022).

KPAI menghimbau, ada keputusan cepat dari yang pihak terkait untuk bersama sama mengurangi resiko hilangnya nyawa anak di sekolah atas musibah trailer tabrak sekolah tersebut.

“Saya kira perlu keputusan cepat dan langsung di lokasi, agar mengurangi ketakutan mendalam kepada anak anak yang masih akan melanjutkan sekolah,” tutur Jasra.

foto dlm di sini

Sekaligus menyarankan agar sekolah segera didukung dalam meningkatkan fasilitas keamanan anak, seperti melengkapi Zebra Cross yang ada, dengan petunjuk tanda ada orang menyeberang.

“Penambahan petugas pada jam jam kedatangan dan kepulangan sekolah, penting adanya batas trotoar yamg lebih tegas antara sekolah dan jalan raya, dan aktifitas anak anak yang jajan di pinggir jalan raya,” usulnya.

Ilustrasi kecelakaan lalu lintas. (Freepik)

“Mengkaji kembali posisi BTS yang ternyata dapat beresiko besar ketika ditempelkan ke gedung sekolah, penambahan rambu rambu sebelum depan sekolah dan aturan kecepatan,” tambahnya.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengemukakan, truk trailer menabrak tiang BTS di Jalan Sultan Agung, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Rabu (31/8/2022). Dilaporkan ada 10 orang meninggal dunia.

“Jadi, jumlah korban sampai saat ini secara keseluruhan ada 30 orang, untuk korban yang meninggal dunia 10 orang,” beber Latif Usman.(dan)

Exit mobile version