INDOPOS.CO.ID – Kepolisian Indonesia (Polri) memunculkan, video animasi hasil rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinas eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.
Video animasi berdurasi 2:04 menit itu mendeskripsikan kronologi lengkap dan memperlihatkan detik-detik peristiwa berdarah diotaki Ferdy Sambo. Ada kalimat yang diucapkannya sebelum menginstrusikan Bharada E menembak Brigadir J.
“Kamu tega sekali sama saya, kamu kurang ajar sekali sama saya,” kata Sambo kepada Brigadir J dalam video animasi rekonstruksi tersebut dilihat, Rabu (31/8/2022).
Sementara dalam tayangan layar kaca yang dihadirkan di kawasan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan menunjukan Ferdy Sambo sempat menodongkan senjata api ke arah Brigadir J. Sedangkan Bharada E diperintahkan menembak rekannya itu.
Tangan Brigadir J diletakkan di depan dada seakan memohon ampun, perlahan berjalan mundur ke arah dekat tangga rumah dinas itu. Namun, upaya tersebut tak digubris para tersangka. Timah panas langsung dimuntahkan beberapa kali ke tubuh korban.
“Woy kamu tembak, kau tembak cepat, cepat woy kau tembak,” ucap Sambo ke Bharada E.
Sambo kemudian menyusul menembak ke arah Brigadir J usai sang korban terkapar di lantai. Serta mengarahkan tembakan ke tembok tangga dan lemari mengelabuhi kejadian agar terlihat seperti adegan adu tembak.
Selanjutnya, Sambo mendatangi dan menjemput Putri Candrawathi di kamar. Mereka keluar rumah, kemudian PC diantar pulang ke rumah pribadi oleh Bripka Ricky Rizal yang sudah berada di dalam mobil.
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo menyampaikan ada 78 adegan dalam rekonstruksi. Sementara hasil rekonstruksi penyidik Bareskrim Polri yang ditayangkan melalui YouTube Tv Polri hanya 74 adegan.
“(TKP di Magelang 16 adegan), TKP 2 di (Jalan) Saguling ada 35 adegan diperagaakan tersangka dan saksi. (TKP 3) ada 27 adegan juga diperankan para tersangka dan saksi terkait peristiwa tersebut,” tutur Dedi di Jakarta, Selasa (30/8/2022).
Pelaksanaan rekonstruksi tersebut sesuai dengan arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dipercepat agar transparan, akuntabel dan objektif.
“Kita hadirkan para pihak eksternal ada pengacara tersangka, dari eksternal Komisoner Komnas HAM mengikuti secara runtut,” ujar Dedi.
“Kompolnas juga ikuti dan LPSK melakukan pendampingan kepada Bharada E mulai TKP 1, 2, dan 3,” tambahnya. (dan)