BBM Naik, Fahri Hamzah: Tak Akan Pernah Diterima Rakyat Sampai Kiamat

Salah-Satu-SPBU

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Foto: Dok Pertamina

INDOPOS.CO.ID – Wakil Ketua DPR periode 2014-2019 Fahri Hamzah berpandangan kenaikan harga BBM bersubsidi, akan makin menyusahkan kehidupan rakyat, yang terdampak telah pandemi Covid-19 dan ketidakpastian global.

“Argumentasi terkait subsidi sebagai beban ekonomi yang salah sasaran, itu hanya retorika belaka pemerintah saja. Kenaikan harga BBM justru akan semakin menyusahkan masyarakat,” kata Fahri Hamzah dalam keterangannnya, Jakarta, Senin (5/9/2022).

Menurutnya, argumentasi pemerintah menganggap subsidi hanya dinikmati pengguna mobil pribadi, bukan rakyat miskin sehingga perlu penyesuaian harga BBM, sebagai alasan yang tidak pernah bisa diterima rakyat sampai kapanpun.

Sebab, pencabutan subsidi itu merugikan kepentingan rakyat dan menambah beban hidup masyarakat yang sudah sulit saat ini.

“Hal itu (kenaikan BBM-red) tidak akan pernah diterima rakyat sampai kiamat. Rakyat menganggap pencabutan subsidi akan menambah kesulitan hidup mereka,” ucap Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia itu.

Pemerintah telah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) per hari, Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB. BBM yang dinaikkan di siang hari bolong secara mendadak itu adalah jenis Pertalite, Solar dan Pertamax.

Fahri Hamzah

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, keputusan menyesuaikan harga bahan bakar minyak subsidi merupakan keputusan pilihan terakhir. Sebab besaran subsidi bahan bakar minyak terus membengkak.

“Saya sebetulnya ingin harga BBM dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN. Tetapi anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun,” kata Jokowi dalam keterangan virtual, Jakarta, Sabtu (3/9/2022).

Maka itu, pemerintah harus membuat keputusan di tengah situasi sulit. Penyusuaian harga subsidi BBM berlaku mulai hari ini.

“Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM. Sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini dapat subsidi akan mengalami penyesuaian,” cetus Jokowi.(dan)

Exit mobile version