INDOPOS.CO.ID – Setelah hampir lima tahun tak ada yang bisa dipersoalkan dari Anies Baswedan. Namun ada saja upaya mencari kesalahan Anies dari Formula E.
Pernyataan tersebut diungkapkan Ketua Umum Konfederasi Nasional Relawan Anies (KoReAn) Muhammad Ramli Rahim melalui gawai, Kamis (8/9/2022). Ia mengatakan, formula E merupakan event yang sukses luar biasa dan mengharumkan nama Indonesia dikancah Internasional.
“Lalu kenapa? Formula E terus dipersoalkan. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah menyatakan penyelenggaraan balap mobil listrik Formula E Jakarta layak untuk dilaksanakan,” katanya.
Ia berharap, KPK tidak menjadi alat politik bagi penguasa dan oligarki. Setidaknya Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies (Iress) Marwan Batubara mengatakan, KPK sudah menjadi alat politik penguasa dalam pemanggilan Anies.
“Kita perlu mengingatkan pertama yang berkuasa jangan menghalalkan segala cara untuk menguasai negara ini melalui cara-cara yang busuk, yang kotor,” ungkapnya.

“Menggunakan kekuasaan, menggunakan lembaga tinggi negara KPK untuk meraih kekuasaan. Saya kira ini harus dihentikan,” imbuh dia mengutip perkataan Marwan.
Bahkan, dikatakan dia, Mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto pun bicara dugaan politisasi dan permufakatan jahat untuk mengkriminalisasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di balik pengusutan dugaan korupsi di penyelenggaraan Formula E oleh KPK.
“Alhamdulillah, setelah menjalani 11 Jam pemeriksaan KPK Anies Baswedan malah merasa senang. Anies senang membantu KPK memperjelas segala hal yang masih belum jelas bagi KPK terkait Formula E,” bebernya.
“Apakah itu semua juga bagian dari alat politik penguasa dan oligarki? Bagi kami Relawan Anies, semuanya kami serahkan kepada Allah SWT,” imbuhnya.(nas)