Jika Harga BBM Tak Diturunkan, Buruh Ancam Mogok Nasional

Serikat-buruh

Serikat buruh menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR menolak kenaikan harga BBM. (Indopos.co.id/Dhika Alam Noor)

INDOPOS.CO.ID – Serikat buruh bakal melakukan mogok nasional, jika aspirasinya soal penolakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tidak ditanggapi pemerintah. Gelombang demonstrasi terus bermunculan di seluruh wilayah Indonesia.

“Kemungkinan kalau sampe hari ini, tuntutan pekerja tidak diikuti atau akomodir kita akan lakukan mogok nasional,” kata Ketua Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (K-SPSI) DPC Kabupaten Tangerang Agus Darzana di Jakarta, Senin (12/9/2022).

Menurutnya, kenaikan harga BBM tak berbanding lurus dengan upah yang diterima kaum pekerja. Perwakilan mereka telah datang ke Kantor Staf Kepresidenan (KSP) menyampaikan keberatan tersebut.

“Kita pekerja dari tahun 2021 tidak naik gaji tidak naik, karena adanya PP 36 tahun 2021 tentang Pengupahan yang dinilai menyesengsarakan. Kalau tahun ini tidak naik berarti sudah 3 tahun kita menderita,” tutur Agus.

Langkah pemerintah menaikan harga BBM telah dirasakan langsung dampaknya oleh masyarakat. Mulai meroketnya bahan-bahan kebutuhan pokok dan barang penunjang lainnya. “Aksi pada hari ini menuntut diturunkannya harga BBM,” ucap Agus.

“Karena dengan naiknya BBM otomatis masyarakat pekerja akan menderita karena dengan kenaikan bbm semua harga harga bahan pokok semua naik dan kebutuhan kebutuhan pekerja semuanya naik, termasuk kontrakan semuanya naik,” tambahnya.

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina. Foto: Dokumen Pertamina

Konsentrasi massa aksi menjadi tiga titik, di antaranya Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, depan Gedung DPR/MPR Jakarta Pusat dan Balai Kota Jakarta.

Ribuan personel aparat gabungan dikerahkan, untuk mengamankan aksi unjuk rasa sejumlah elemen masyarakat menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) subsidi di kawasan Jakarta Pusat, Senin (12/9/2022).

“Untuk seluruh wilayah Jakarta Pusat tersebar sebanyak 6.100 personel gabungan TNI-Polri,” ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin dalam keterangannya, Senin (12/9/2022).(dan)

Exit mobile version