INDOPOS.CO.ID – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menyatakan, kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Tanah Air terpaksa dihentikan sementara, menyusul tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Namun, Kualifikasi Piala Asia U-17 tetap berjalan.
Berdasar data dari tim Disaster Victim Identification (DVI) dan Dinas Kesehatan pemerintah Kabupaten dan Kota Malang mengungkap, ada 125 orang meninggal dunia dalam tragedi memilukan di stadion Kanjuruhan.
“Untuk yang Liga 1, Liga 2, kita hentikan, untuk gelaran lainnya, tidak terganggu, apalagi untuk AFC (Kualifikasi Piala Asia U-17),” kata Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi usai rapat koordinator di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Senin (3/10/2022).
Skuad Garuda Garuda akan bertanding di Grup B. Bertugas sebagai tuan rumah, timnas U-17 Indonesia akan bersaing dengan Guam, Palestina, Uni Emirat Arab dan Malaysia.
“Kita juga berharap, baik dari pihak pemerintah agar kita tetap laksanakan karena lima negara sudah ada di Indonesia,” ujar Yunus.
Skuad asuhan Bima Sakti itu akan memulai perjuangannya di Kualifikasi Piala Asia U-17 Grup B, melawan Timnas Guam digelar hari ini. Pertandingan akan berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, mulai 20.00 WIB.
Format Kualifikasi Piala Asia U-17 ini adalah home turnament. Artinya pemuncak grup akan langsung lolos ke putaran final Piala AFC U-17 tahun depan. Namun, pertandingan tersebut dipastikan akan digelar tanpa penonton.
Pemerintah membuat Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk membereskan tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam. Dengan anggota dari berbagai unsur.
Kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, terjadi setelah laga antara Arema FC kontra Persebaya pada, Sabtu (1/10/2022) malam. Tim tuan rumah, Singo Edan jululan Arema FC mengalami kekalahan dengan skor akhir 2-3. (dan)
