Pagi Ini, Menko Polhukam Kebut Gelar Rakor Insiden Kanjuruhan

Mahfud-MD

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. Foto: YouTube Kemenko Polhukam

INDOPOS.CO.ID – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan, komitmen pemerintah untuk menangani dampak lanjutan tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam.

Berdasar data dari tim Disaster Victim Identification (DVI) dan Dinas Kesehatan pemerintah Kabupaten dan Kota Malang menyebutkan, ada 125 orang meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan.

“Pemerintah bersungguh-sungguh untuk menindaklanjuti, merehabilitasi dan menyelesaikan, masalah yang timbul akibat tragedi Kanjuruhan dalam pertandingan sepak bola liga (1-red) di Malang,” kata Mahfud MD dalam keterangan virtual, Jakarta, Minggu (2/10/2022) malam.

Maka itu, pihaknya akan segera melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah kementerian dan lembaga serta organisasi terkait untuk mengambil langkah-langkah dalam penanganan insiden tersebut.

“Jam 09.00 (Senin, 3/10/2022) saya mengundang Menko PMK, Menteri Kesehatan, Menpora, Mendagri, Menteri Sosial, Panglima TNI, Kapolri, KONI, dan PSSI,” tutur Mahfud MD.

Polisi menembakan gas air mata saat insiden kericuhan terjadi usai laga Arema melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jatim, Sabtu (1/10/2022) malam WIB.Foto: skysports.com

Rapat koordinasi lintas kementerian maupun lembaga terkait merupakan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hasilnya bakal ditindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku dari temuan di lapangan.

“Keputusan rapat untuk tujuan perbaikan dunia persepakbolaan ke depan dan meneliti jika ada tindakan hukum, pelanggaran hukum atau sabotase di dalam peristiwa itu untuk diteliti dan ditindak dengan tepat, sesuai aturan hukum,” terangnya.

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, terjadi setelah laga antara Arema FC kontra Persebaya pada, Sabtu (1/10/2022) malam. Tim tuan rumah mengalami kekalahan dengan skor akhir 2-3.

Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta menjelaskan kronologi tragedi Stadion Kanjuruhan Malang. Versi polisi menyebut bahwa suporter Arema memasuki lapangan karena tak terima dengan hasil pertandingan yang memenangkan Persebaya.

“Permasalahan terjadi pada saat setelah selesai, terjadi kekecewaan dari para penonton yang melihat tim kesayangannya tidak pernah kalah selama 23 tahun bertanding di kandang sendiri,” beber Nico saat jumpa pers di Polres Malang, Minggu (2/10/2022).

Polisi kemudian menembakan gas air mata kepada suporter yang memasuki lapangan, lantaran bertindak anarkis. Sementara pengakuan salah satu pendukung selamat menyatakan, bahwa mereka turun ke lapangan hanya memberikan dukungan kepada tim kesayangannya. (dan)

Exit mobile version