Nilai Tawar Cawapres Sangat Potensial Tentukan Kemenangan

Direktur-Eksekutif-Skala-Survei-Indonesia

Direktur Eksekutif Skala Survei Indonesia (SSI) Abdul Hakim, dalam “Paparan Hasil Survei Nasional; Melihat Peta Politik Jelang 12 Bulan Pendaftaran Capres/Cawapres," di Jakarta, Senin (3/10/2022). Foto: SSI

INDOPOS.CO.ID – Figur calon wakil presiden (Cawapres) sangat potensial menentukan kemenangan di 2024 nanti. Kendati saat ini di setiap partai politik (Parpol) menginginkan kadernya maju sebagai capres 2024 nanti.

“Yang ada di setiap Parpol saat ini ingin kadernya maju sebagai Capres,” ujar Direktur Eksekutif Skala Survei Indonesia, Abdul Hakim, dalam “Paparan Hasil Survei Nasional; Melihat Peta Politik Jelang 12 Bulan Pendaftaran Capres/Cawapres,” di Jakarta, Senin (3/10/2022).

Seperti di Partai Demokrat, dikatakan dia, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masih dicalonkan sebagai Capres. Demikian pula Muhaimin Iskandar tetap dicalonkan sebagai Capres oleh PKB.

“Terus bagaimana posisi Capres? Sangat penting sekali. Tapi variabelnya hanya untuk memenuhi komposisi koalisi pemenuhan Presidential Threshold (PT),” katanya.

Nama-nama yang diunggulkan sebagai Cawapres, masih ujar dia, adalah mereka yang juga diusulkan menjadi Capres. Di antaranya: AHY, Muhaimin Iskandar, Ridwan Kamil.

Direktur Eksekutif Skala Survei Indonesia (SSI) Abdul Hakim (kiri), dalam “Paparan Hasil Survei Nasional; Melihat Peta Politik Jelang 12 Bulan Pendaftaran Capres/Cawapres,” di Jakarta, Senin (3/10/2022). Foto: SSI

“Jadi untuk posisi cawapres itu hanya untuk komposisi koalisi menyumbang elektoral,” katanya.

Lebih jauh pengamat politik ini mengungkapkan, berdasarkan survei SSI ada 3 nama capres diunggulkan pada 2024 nanti. Yang paling banyak dipilih adalah Prabowo Subianto sebesar 30,3 persen, disusul Ganjar Pranowo sebesar 22,3 persen, dan Anies Baswedan sebesar 20,8 persen.

“Hasil survei kami dalam 3 kali terakhir di 2022, tingkat elektabilitas Prabowo terus tumbuh dari 20,0 persen menjadi 25,1 persen dan naik kembali menjadi 30,3 persen,” katanya.

“Demikian pula Ganjar elektabilitasnya terus tumbuh dari 13,8 persen menjadi 20,8 persen dan naik kembali menjadi 22,3 persen. Sementara untuk Anies Baswedan, tingkat elektabilitasnya naik dari 7,2 persen menjadi 20,8 persen. Namun pada September, eleksinya stagnan di 20,8 persen,” imbuhnya. (nas)

Exit mobile version